Melancholie

GRISZY
Chapter #3

Persamaan dan Perbedaan

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Kenan masih berkutit dengan file-file di meja kerja nya. Terkadang, ia memang lupa waktu makan. Pekerjaan nya harus ia kerjakan agar bisa cepat pulang. Apalagi hari ini Keira minta diantarkan ke toko buku. Ada novel new arrival yang sedang di inginkan nya.

"Ken, ayo lunch." kata Arsyi yang memasuki ruang CEO itu.

"Nangung, Syi. Dikit lagi." jawab kenan masih dengan posisi tangan memegang pulpen itu.

"Bisa dilanjut nanti. Lo baru kelar meeting terus ngerjain itu. Jangan dipaksain, Ken."

"Biar cepet selesai. Lusa kan mau gue tinggal."

"Lo bisa kerjain ini dari kantor pusat kan?" Arsyi tidak henti henti nya memaksa Kenan untuk makan siang.

Fircha Production House adalah Perusahaan produksi film yang dibangun nenek Kenan, Riana Fircha. Yang sudah berdiri jauh sebelum Kenan lahir. Sama seperti Hangsoo Hospital milik Kakek nya, PH ini juga berpusat di Jakarta, Indonesia.

Arsyi tidak patah semangat mengajak sahabat yang sudah dianggap seperti kakak nya sendiri untuk makan. Arsyi adalah salah satu pasien yang ditolong oleh program pengobatan gratis dari Hangsoo Hospital 7 tahun lalu. Itulah yang membuat Arsyi mengabdikan diri setidaknya untuk keluarga Harris, bukan keluarga Aruna langsung.

"Apa perlu gue chat Keira biar lo mau makan, Ken?" Arsyi mulai mengancam langsung ke titik lemah Kenan. Pria yang sedang diancam menghentikan aktifitas nya begitu nama Keira disebut.

"Jangan konyol. Apa apa Keira, dikit dikit Keira!" Ucap Kenan sedikit kesal. Arsyi hanya menanggapi dengan tawa kecil.

"Ya makanya ayo makan."

"Iya iya!" Kenan akhirnya berdiri, menyambar jaket nya dan pergi keluar ruangan. Sepanjang perjalanan banyak karyawan menunduk hormat saat kedua petinggi perusahaan itu berjalan menyusuri kantor.

"Mau makan dimana?" tanya Kenan.

"Up to you, Ken." jawab Arsyi singkat.

Akhirnya mereka berdua memutuskan makan siang di restoran dekat kantor. Beberapa menu sudah mereka pesan. Sambil menunggu Kenan membuka handphone nya dan chat si mungil kesayangan.

Kenan : Baby, jangan lupa lunch.

Tak berselang lama, pesan itu mendapat balasan.

Keira : Ini lagi di kafetaria, Pi. Papi udah makan?

Kenan : Papi juga lagi di restoran sama uncle Arsyi. Nanti jadi, sayang?

Keira : Harus jadi dong pi. Biar ada teman nya waktu dijalan nanti kalau papi tidur di pesawat.

Kenan : Hahaha okey, baby. Nanti beli yang banyak deh ya. Kei mau makan apa itu?

Keira : Kei ambil menu lunch. Isi nya ada nasi, chicken teriyaki, dll. Kaya bento gitu papi. Bosen padahal. Huh!

Kenan : Hahaha yaudah dikit aja makan nya. Nanti sama papi makan lagi.

Keira : YES! oke, pi. Kalau gitu Kei makan dulu yaaaa. Papi jangan lupa makan. Bye papi Ken. I love you sooooo.

Kenan : Love you too, baby.

Setelah mengirimkan chat terakhir, Kenan menyimpan handphone nya di kantung celana.

"Keira, Ken?" tanya Arsyi.

"Yoi, siapa lagi? haha"

"Kapan coba mau cari istri baru? Lama lama lo sama Keira dikira baby girl lagi jalan sama sugar daddy nya." Arsyi mengejek.

"And so? Biarin orang mau bilang apa. Keira cukup. Gue nggak butuh yang lain." Jawab Kenan dengan kata kata seperti biasa. Sudah ribuan kali Arsyi mendengar pernyataan itu.

"Tapi lo laki laki. Ada kebutuhan yang gk bisa ditunda. Anak gue udah mau 3 karena kebutuhan itu."

Percakapan mereka sempat terjeda karena pelayan mengantarkan makanan. Mereka berdua mulai makan.

"Masih ada media lain. Tangan, alat, kelar kan?" Ucap Kenan yang dibalas gelengan kepala Arsyi.

Segitu setia nya bang Kenan ini. Gue kagum sih, kalah tanding kemana mana, Batin Arsyi.

"Oh ya bang, gue harus beli apa nih untuk Kei? Masa uncle nya nggak ngasih hadiah apa apa?", tanya Arsyi sambil mengunyah makanan.

"Lo tau sebenernya dia gk suka ulangtahun nya di notice siapapun kan? Cuma aja beberapa hari lalu gue tanya, karena dia nggak bisa marah sama gue. Inget kan ada teman nya yang ngingetin dia ulangtahun dan malah di tampar?", jawab Kenan santai.

"Iya sih. Tapi tiap tahun juga kan diem diem gue kasih hadiah lewat lo, Ken. Apapun akan gue kasih buat keponakan satu itu. Serius, gue cari keujung dunia sekalipun."

"Bahasa lo alay! hahaha"

Lihat selengkapnya