Melankolia Ninna

Falcon Publishing
Chapter #3

Perasaan yang Belum Hilang [1]

Empat bulan setelah operasi pengangkatan rahim Ninna

Ninna

“Nin…. Cepat!” Semestinya Luna tak perlu berteriak sekeras itu.

Pertama, dapur rumahku ini tidak luas, Luna bicara sepelan apa pun pasti aku bisa mendengarnya, terkecuali aku punya masalah dengan pendengaranku. Kedua, Gamal bukanlah tipe orang pelupa. Dia tak akan lupa tanggal berapa sekarang, dan ada perayaan spesial apa hari ini.

Terlebih lagi, mobil Luna juga terparkir di depan rumah kami. Aku sangat yakin, begitu tiba di rumah, Gamal akan langsung menebak ada birthday surprise untuk dirinya. So for me, it ain’t a big surprise anymore. Not after five years of our marriage.

But, birthday is birthday. Harus selalu ada perayaan yang sudah jadi tradisi dalam keluargaku, dan sekarang, kuteruskan juga di keluarga kecilku bersama Gamal.

Setidaknya, ada kue untuk dimakan bersama, dan hadiah kecil untuk diberikan.

Surprise…!!!” Aku dan Luna berseru begitu Gamal masuk rumah. Luna malah sudah menyiramkan potongan-potongan kertas kecil ke kepala dan wajah Gamal. And as usual, Gamal pretends to be surprised. He did that role perfectly. Mungkin karena sudah bertahun-tahun hidup denganku, dia jadi memahami tradisi ini. Dan ekspresi terkejut itu sudah benar-benar terlatih.

“Selamat ulang tahun, Sayang.” Aku mendaratkan satu kecupan di pipinya, yang langsung dibalas dengan per laku- an serupa.

Happy birthday, Dear Ninna’s Sickest Fantasy.” Luna kembali menghamburkan potongan kertas ke atas kepala Gamal. Dua kata terakhir itu sebaiknya tidak usah terlalu dipikirkan karena hanya Luna yang paham maksudnya, dan dia bersikeras untuk selalu menggunakan panggilan tersebut kepada Gamal di depanku.

Lihat selengkapnya