Melawan bentuk

blue
Chapter #1

Masyarakat

Langit belum benar-benar terang, udara masih berbau embun dan tanah terasa basah saat Temaka bangkit dari tidur. Ia melihat Ibunya sudah berdiri di dapur dengan tangan yang tak pernah berhenti bergerak, seperti terikat oleh rutinitas tanpa ujung. Kadang Temaka berpikir Ibunya itu terlihat seperti penunggu rumah daripada seorang Ibu, seolah terikat dengan semua yang ada di dalam tanpa mendapat akses sedikitpun untuk menikmati kehidupan diluar sana.

Setelah berdiam diri cukup lama, Temaka memutuskan untuk membantu Ibunya menyiapkan keranjang. Setiap pagi buta Ibunya akan selalu menyempatkan diri untuk ke Hutan Angi, tentu saja tanpa sepengetahuan sang Ayah.

Di Hutan Angi ada beberapa tanaman herbal yang tumbuh secara liar. Ibunya menyebutnya "daun hidup" karena katanya, daun itu bisa memaksa luka untuk sembuh, bahkan kalau luka itu sudah lama membusuk dalam diam. Temaka tentu saja tidak percaya hal seperti itu, tapi disisi lain ia juga menikmati sensasi saat meracik obat atau melakukan pekerjaan dapur lain nya.

Di sepanjang jalan setapak, baik Temaka maupun sang Ibu, keduanya tidak mengeluarkan suara sama sekali. Hanya ada bunyi ranting patah, napas berat, dan sesekali suara burung yang seolah mengejek kedatangan mentari.

Saat Temaka dan sang Ibu sampai di Hutan Angi, mereka berdua mulai fokus untuk mengisi keranjang masing masing dengan berbagai tanaman herbal. Temaka cukup familiar dengan jenis jenis tanaman yang ada disini.

Lihat selengkapnya