Melawan Dunia

Oleh: Jofanina Fauziah

Blurb

Aku beda, dilahirkan dengan penuh perbedaan. Sampai kapan pun takkan pernah setara dengan oranglain. Perbedaan itu sungguh menonjol membuatku takut bertemu oranglain. Bunda, mungkin pertanyaan ‘mengapa" yang setiap hari kulontarkan membuatmu semakin perih dan bosan. Sungguh bila aku tahu kondisimu saat melihatku untuk pertama kalinya. Betapa pilu hatimu ketika tahu anak pertamamu seperti ini. Bayi kecil mungil dengan berbagai kekurangannya. Tetapi, Bun, aku percaya engkau menyimpan keyakinan kalau anakmu ini punya kelebihan di balik seluruh kekurangannya. Sekiranya aku mengingat kejadian itu, tak bisa terbayangkan bagaimana wajah pilu Ayah, Bunda, dan siapa pun yang melihat kondisiku.
Semakin besar, sudah saatnya aku mengerti rasa minder. Dan aku pun sadar dengan kekurangan yang dimiliki. Aku berbeda dengan oranglain. Saat itu, sering aku bersama Bunda pergi menggunakan motor. Setiap orang yang kami lewati menengok ke arahku. Tatapan mereka tajam. Aku tahu mereka hanya penasaran. Setiap ada anak-anak sedang tertawa ria bersama teman-temannya, salah seorang melihatku lalu berbisik kepada teman-temannya. Tawa mereka terhenti, seluruhnya menoleh ke arahku. Sebenarnya mengapa? Apa karena aku beda? Mulai saat itu aku benci sekali dengan tatapan mata. Seakan mereka mengejek dengan picingan mata. Mata mereka berucap: "Hai orang aneh! Mengapa bisa seperti itu? Tidak sama seperti kami?" Aku tertunduk menahan amarah. Apakah perbedaan itu aneh? Apakah seluruhnya harus sama?
Aku merasa terpojokkan oleh dunia yang begitu luas. Tatapan mata semua orang berusaha kuhindari. Andai aku hilang dari pandangan manusia. Lenyap, raib, lepas melayang dengan debu. Rasa takut terhadap oranglain semakin besar. Lelah menghadapi para manusia yang tak ada habisnya. Dunia ini sulit dicari celah kosongnya. Aku terpenjara dalam luas dunia. Mengapa? Hanya karena aku beda dan tidak mau ditatap tajam.
Inilah kisahku dengan segala perbedaan dalam diri. Arah membawaku menuju jalan lain menentang angin untuk menggapai mimpi. Aku beda, tidak akan pernah menjadi mereka. Karena aku tidak sama, karena aku bukanlah mereka.

Lihat selengkapnya