"Halo Pak Gun, ini Qiren Treasury Pak," sapa Qiren setelah telepon diangkat oleh penerima.
"Pagi Mbak Qiren. Gimana kurs hari ini?" jawab kepala keuangan perusahaan pengolahan kulit sapi.
"Turun banyak dari penutupan kemarin Pak. Ada rencana beli hari ini gak Pak?"
"Tahu aja nih Mbak Qiren, kita mau beli barang. Hari ini perlu $25.000, berapa kasih bestnya?"
"Sekarang di 14.435 Pak," ujar Qiren menatap pergerakan layar kurs dolar di komputer.
"Kurangin dikit Mbak ..."
"Sebentar ... hmm, 14.432 ya Pak, best banget ini!" Qiren mengunci kurs dan memasukkan nominal yang diperlukan si nasabah.
"Ok deal!"
"Sebentar saya input. Oke, saya ulang ya Pak, PT. Sukses Sejahtera deal done beli $25.000 di kurs 14.432 ya Pak. Tinggal proses transaksi di cabang ya Pak Gun, terimakasih!"
"Siap Mbak Ren, terima kasih!" Kepala keuangan itu menutup telepon.
"Mbak Qiren tolongin!" Muka Yuni pucat pasi sambil memegang telepon.
"Kenapa?" Qiren langsung menghampiri dan melihat monitor kurs.
"Ini kurs SGD kenapa turun banyak?" kata Yuni hampir menangis.
"Lo udah deal?"
"Ini masih online sama Bu Citra, tadi deal di 10.700 sekarang turun duapuluh poin!" Yuni menyerahkan telepon yang dipegangnya.
"Belum lo input?" bisik Qiren menyuruh Yuni bergeser dan matanya menatap serius layar monitor yang menampilkan kurs SGD yang naik turun sangat cepat. Yuni menggeleng takut.
"Mbak Qiren ... saya gak mau tahu ya, tadi deal lho di 10.700, gak mau saya kalau harga 680!" suara melengking Bu Citra sang manajer keuangan PT Maju Alami terdengar di speaker. Qiren segera mengambil alih telepon.