"Ige buya?! Ngapain lo?" teriak Ferdy marah menarik paksa Hye Jin dari dalam mobil yang parkir di lokasi syuting drama di kota Busan.
"Fer-Ferdy Oppa?!" Aktris dan model Korea yang sedang menanjak karirnya itu terkejut langsung membenahi pakaiannya yang berantakan dengan satu tangan, sementara tangan lain ditarik oleh Ferdy.
"Who's that f***ing boy? Practicing your drama role huh? Neo jugeullae? (kamu cari mati?) You're my fiancee Hye Jin!" Mata Ferdy nyalang dan kedua tangannya mengguncang bahu Hye Jin keras.
"Hi man, let her go, you hurt her!" seru si pemuda yang tertangkap basah berdua bersama Hye Jin di dalam mobil mencoba menjauhkan lengan Ferdy.
"Shut your f***ing mouth ba***rd!!" Ferdy mendorong si pemuda hingga tersungkur.
"Geuman Oppa! Stop it!" Hye Jin menghalangi Ferdy yang hendak menghajar si pemain drama yang baru debut itu.
"Let's talk, come on!" Tanpa menunggu jawaban tunangannya, Hye Jin membawa Ferdy menjauh dari area parkir, meninggalkan si bintang baru yang didatangi manajernya yang berlari panik melihat aset berharganya jatuh tersungkur tadi.
Dua orang berbeda warga negara itu duduk di taman yang tidak jauh dari lokasi syuting. Ferdy menutup wajah dengan kedua tangannya. Semenjak kembali ke Korea mengurus kantor cabang periklanannya, Ferdy sangat sibuk hingga hampir tak punya waktu untuk bertemu dengan kekasihnya. Akhir pekan ini ia sengaja meluangkan waktu mengunjungi Hye Jin di Busan yang sedang syuting drama, hendak memberinya kejutan. Namun rupanya kejutan itu berbalik terjadi padanya dengan pemandangan yang memuakkan.
Ia berusaha meredam amarah setelah melihat sendiri perselingkuhan Hye Jin. Sebaliknya, tunangannya itu terlihat lebih tenang. Ia menyalakan sebatang rokok yang diambil dari saku celana pendeknya dan mengepulkan asapnya sambil menghela napas.
"Oppa, uri heojija. Geuman mannaja!" (Oppa, kita putus aja, akhiri sekarang juga) ucap Hye Jin tegas sambil menyilangkan kedua lengannya dan menatap datar Ferdy. Lelaki itu merebut rokok dari tangan Hye Jin dan menginjaknya dengan sepatu pantofel mahalnya.
"Ha? Putus? You wanna break up? Because of that boy? Did I ever treat you bad?" tanya Ferdy bingung.
"No, you make me like a princess actually, geundae ( tapi) ..."
"Mwo? Wae?" ( apa? Kenapa?)
"You've change since you met that Qinara, Karin ... ah whoever she is. I knew that you two had a past complicated story right? I'm a woman too, I can feel and see that sign and gesture Oppa. The second time we met her assured me about that feeling. You lied to me Oppa. If there were really nothing between you two, you wouldn't act strange."
"Hye Jin ... I'm ... yeah, you're right, we had some unfinished problem, but ..."
"Na gwenchana Oppa, ga!" (aku baik-baik saja, pergilah).
***
Di sinilah Ferdy berada dua bulan kemudian setelah perpisahannya dengan sang model dan aktris Korea, Hye Jin. Sudah hampir dua jam Ferdy duduk di kursi tenda minimarket seberang kafe "COMITEA" milik Qiren. Jam di pergelangan tangannya menunjukkan waktu pukul 22.30. Lampu kafe berganti temaram, satu per satu karyawan kafe mulai pulang, menyisakan Qiren yang masih berkutat di balik meja kasir.
"Mbak, gue pulang ya, kunci pintunya cepat Mbak, nan-"
"Tunggu! Saya ada perlu sama Qiren," seru Ferdy memotong ucapan si karyawan pria yang hendak menutup pintu.