Melepas Bayangan

Nurul Fitria
Chapter #29

#29

Lantunan lagu ceria yang terdengar di penjuru supermarket sedikit membuat mood Qiren terangkat. Sebelumnya, dalam perjalanan dari kafe ke supermarket, wajahnya terus ditekuk, tangan dan matanya tidak lepas memegang dan memandangi ponsel. Absennya kabar yang biasa menghiasi ruang obrolan selama dua minggu terakhir ini cukup sukses membuatnya uring-uringan.

Qiren mengambil buah mangga arumanis yang terlihat menggiurkan. Diciumnya buah berwarna hijau kekuningan itu. Aroma harum dan manis memenuhi indera penciumannya. Tersenyum senang, Qiren memasukkan tiga buah mangga itu ke dalam plastik. Trolinya berpindah ke bagian yogurt. Matanya memindai ragam merek dan rasa minuman yogurt yang berjajar di rak. Setelah mengambil yogurt rasa anggur, ia mendorong trolinya menuju lorong perlengkapan mandi.

"Qiren? Itu ... lo kan?"

Deg! Jantung mantan pegawai bank itu rasanya hampir berhenti berdetak sesaat mendengar suara yang bertahun-tahun menghilang dari radarnya. Pelan Qiren berbalik dan mematung melihat seorang pria berpenampilan jauh dari rapi, dengan kaos hitam lusuh, celana jins pudar, rambut yang mulai memanjang, mata memerah ditambah lingkaran gelap di bagian bawah matanya, jambang yang tumbuh berantakan dan wajah kusam menghampiri dirinya.

"Ternyata benar, lo Qiren, my gorgeous girl ..."

"Harry? Oh, lo di sini? Bukannya setelah merit, lo di Makassar?" Melihat kondisi Harry di depannya, entah mengapa membuat Qiren gugup, senyum yang sempat menghiasi bibirnya kembali hilang, dan tanpa disuruh, ia mundur perlahan, menjadikan troli sebagai pembatas dirinya dan pria itu.

"Jangan pernah lo sebut kata merit di depan gue. Semuanya bullshit Ren, apa itu menikah? Perempuan sialan itu pergi mengejar studinya di Amerika." Harry tersenyum miring menatap tajam wanita di depannya.

"Oh, sorry ..."

"Seharusnya gue memang gak melepas lo waktu itu, lo harusnya maksa gue buat milih lo, Qiren!" Nada putus asa terdengar saat pria itu mengucapkan sebaris kata penyesalan.

"Hei, gak usah ungkit masa lalu Har! Lo kenapa jadi kayak gini sih?"

"Tapi itu benar Ren, sampai sekarang gue masih sayang sama lo, seharusnya lo yang mendampingi gue, jadi is-"

"Stop! Kita gak ada hubungan apa-apa lagi Har, gue menyesal hubungan lo gak berjalan baik, dan semoga lo menemukan kebahagiaan lo selanjutnya, gue ..." Qiren merasa panik dan ingin segera pergi dari sana.

"Kebahagian gue cuma sama lo Qiren!" Harry mencekal tangan Qiren, tatapannya begitu menusuk, membuat kuduk Qiren meremang.

"Sorry, gotta go now, bye Har!" Qiren mengentakkan tangannya, melepas cekalan Harry yang membuat merah tangannya.

"Wait, berapa nomer ponsel lo yang baru? Di mana lo tinggal sekarang? Gue pengin kita memulai semuanya lagi Ren!" Pria putus asa itu menahan laju troli Qiren.

"It's all over Harry! Please, let me go!!" Qiren tidak mau memperpanjang obrolan dan mendorong trolinya dengan kuat, membuat Harry terpaksa menyingkir.

Lihat selengkapnya