Melepas Bayangan

Nurul Fitria
Chapter #32

#32

Acara lamaran kejutan yang sudah dirancang oleh Ferdy dan Benu untuk Qiren malam itu terpaksa dibatalkan. Semua keluarga dan kerabat cemas menunggu kabar di kafenya Qiren. Benu dan ayah Qiren langsung menyusul ke polsek setelah mendengar kabar dari Romi.

Sudah tiga jam lebih Ferdy di polsek Bekasi barat. Setelah di interogasi dan mengikuti beberapa prosedur, akhirnya Ferdy dan Benu diperbolehkan melihat rekaman cctv yang terpasang di sepanjang jalan tol. Terlihat video saat mobilnya terhalang dua truk di depannya. Mobil CRV Ferdy yang tiba-tiba berhenti di bahu jalan untuk beberapa waktu mengundang keingintahuan Benu.

"Lo kenapa berhenti Fer? Lo gak bisa lihat jalan?"

"Gue kena serangan panik tadi. Gue teringat kecelakaan dulu bareng Chika, Nu," jawab Ferdy lirih sambil mengusap kasar wajahnya.

"Jeez!! Are you ok now?"

"I'm good, tapi tadi benaran gue gemetar dan napas gue sesak. Bodoh banget ya gue?"

"Hei, hei ... it's normal. Sekarang yang penting lo udah tenang kan? Kita bisa fokus cari Rena kan?" Benu berjongkok di depan Ferdy, memegang kedua bahu sahabatnya itu, mencoba mengalirkan kekuatan.

"Ya, tentu! Kita harus temuin dia!"

"Itu kan mobilnya?" tanya salah seorang petugas polisi menunjuk layar komputer.

"Iya, pak! Kemana dia keluarnya?" Ferdy berdiri menghampiri.

"Hmm itu, arah Sadang!" seru si petugas. "Buka semua cctv di sepanjang jalan Sadang. Hubungi polisi di sana, minta bantuan segera!"

"Pak, kami juga akan ke sana!" Ferdy berdiri dari kursinya.

"Kalian sebaiknya kembali ke Jakarta, tunggu kabar selanjutnya," saran si polisi.

"Gak bisa Pak, itu calon istri saya. Saya harus ikut menemukan dia. Saya janji tidak akan mengacau, saya hanya akan mengikuti kalian, tolong Pak, izinkan saya ikut, saya mohon!!" cerocos Ferdy memegang tangan si polisi.

"Baiklah, kalian ikuti mobil saya, ayo kita harus bergegas!" kata pak polisi mengalah.

"Terima kasih Pak!" Ferdy tersenyum, lalu berbalik menemui ayah Qiren. "Om, Ferdy harus selamatin Rena, tolong doain semua baik-baik saja ya Om."

"Ya, pergilah. Om akan kembali ke Jakarta menunggu kabar dari kalian. Semoga Rena selamat, hati-hati Fer!" Ayah Qiren menepuk pundaknya.

Ferdy dan Benu bergegas menuju ke mobil CRV, mengikuti mobil polisi yang berada di depan. Kali ini Benu yang mengambil alih kemudi, ia tidak ingin Ferdy mengalami serangan panik lagi.

"Fer, lo seriusan gak ada bayangan siapa orang yang kira-kira ada masalah sama si Reren?" tanya Benu sambil serius menyetir.

Lihat selengkapnya