Sepuluh meja kayu kecil berplitur putih terletak berderet lima di sisi kiri dan lima di sisi kanan. Bantal-bantal model bean bag warna hijau pastel tertata rapi di depan masing-masing meja. Set piring, gelas, dan alat makan berhiaskan pita emas sudah tersusun di atas meja yang dihias rangkaian bunga-bunga dan aneka kulit kerang. Hamparan pasir putih dan ombak sore yang tenang menjadi pelengkap dekorasi sederhana nan elegan dari pernikahan yang akan dilangsungkan sesaat lagi. Keluarga dan kerabat dekat kedua mempelai duduk santai di atas bean bag menanti upacara pemberkatan yang segera dimulai.
Cahaya matahari yang mulai memasuki peraduannya memberikan efek jingga menawan di sore hari yang cerah itu. Alunan instrumental dari lagu "Beautiful" milik Crush disertai suara debur ombak yang tenang menjadi musik latar yang mengiringi Pinkan dengan gaun kuning seperti Putri Belle, memasuki jalur menuju pelaminan. Gadis kecil berpipi tembam itu sibuk menaburkan kelopak bunga mawar berwarna putih dan kuning di sepanjang jalan dengan gayanya yang lucu, membuat para hadirin terhibur dan gemas dengan tingkahnya.
Ferdy yang berdiri bertelanjang kaki di dekat altar dengan kemeja lengan panjang berwarna putih gading yang dilipat sampai siku dan bunga putih yang tersemat di saku kemejanya, berpadu dengan celana panjang warna mocca terlihat begitu tampan, berwibawa dan berseri. Di sampingnya tertidur bayi laki-laki di dalam stroller yang tak kalah menawannya memakai baju bayi yang didesain menyerupai tuxedo.
Di belakang Pinkan, melangkah masuk Ayah Qiren yang menuntun anak perempuan kesayangannya. Wanita itu terlihat anggun dengan make up lembut nuansa nude yang memancarkaun aura cantiknya, berbalutkan gaun pengantin dari satin berwarna kuning muda yang bagian lengannya berbentuk puff sleeve bercorak bunga-bunga kecil, dengan slit atau belahan pada bagian kaki yang dilapisi kain lace berwarna putih. Rambutnya yang sebahu dibuat cepol sederhana dengan beberapa helai poni yang menjuntai, bermahkotakan rangkaian bunga yang senada dengan gaunnya.
Qiren melangkah mantap menginjak pasir lembut beralaskan kain berwarna putih yang membentang hingga altar. Senyum tak lepas tersungging di bibirnya selama ia berjalan menuju calon suaminya yang terlihat menahan air mata yang mulai menggenangi matanya. Lagu ost K-drama Goblin itu selesai bertepatan dengan tibanya Qiren dan ayahnya di depan altar. Ayah Qiren tersenyum meraih tangan Ferdy, lalu disandingkan tangan lelaki itu di atas tangan mungil Qiren. Ayah Qiren menepuk bahu pemuda itu, kemudian menggandeng tangan kecil Pinkan dan membawa stroller bayi turun dari altar, duduk di deretan kursi terdepan untuk keluarga.
Ferdy menggenggam jemari Qiren yang bergetar karena gugup, dengan lembut. Keduanya berdiri berhadapan, saling menatap dengan penuh cinta. Pastor memulai rangkaian upacara pemberkatan dengan khidmat, hingga sampai pada bagian peresmian pernikahan. Pastor meminta Benu dan Cheryl memberikan cincin yang dibawanya ke hadapan Ferdy dan Qiren.
"Hadirin yang dimuliakan Tuhan, maka tibalah saatnya untuk meresmikan pernikahan pada sore hari yang indah ini. Sambil menyematkan cincin di jari mempelai wanita, saya persilakan kepada mempelai pria untuk menjawab pertanyaan saya. Saudara Ferdinand Antonius, apakah saudara bersedia menikah dengan Qirena Mariane Adelin, mengasihi dan menghormatinya sepanjang hidup dalam suka maupun duka, dan menjadi ayah yang baik bagi anak-anak akan yang dipercayakan Tuhan kepada saudara?"
"Ya, saya sangat bersedia," ucap Ferdy tegas tersenyum pada Qiren yang terlihat gugup memandangi jari manisnya yang tersemat cincin bertahtakan berlian yang mengelilingi batu ruby dengan warna merah muda.
"Saudari Qirena Mariane Adelin, silakan pasang cincinnya di jari calon suami Anda. Apakah saudara bersedia menikah dengan Ferdinand Antonius, mengasihi dan menghormatinya sepanjang hidup dalam suka maupun duka, dan menjadi ibu yang baik bagi anak-anak akan yang dipercayakan Tuhan kepada saudari?" Pertanyaan yang sama dilontarkan Pastor kepada mempelai wanita.