Blurb
Aku terbaring di sampingmu. Menatap atap dinding bersama, mencoba saling menguatkan. Kali ini bukan karena hujan, tetapi luka pada hati kita memang sudah menganga sangat lebar. Tangis bukan lagi sekadar kawan, kesepian seolah sudah menjadi takdir.
Aku sempat bertanya padamu, "setiap rasa yang terlarang, apakah memang tidak akan pernah mendapatkan kebahagian?"
"Setiap rasa yang terlarang, memiliki bahagia yang terkekang." Jawabanmu membuatku merasa cukup untuk mengistirahatkan hati dan jiwaku malam itu.