"Bungaaaa! Kantin yuk" suara Deena terdengar nyaring di telinga bunga. Deena merupakan salah satu dari sahabat sahabat bunga.
Bunga merapikan alat tulisnya, lalu tersenyum kepada 4 sahabatnya yang sudah menunggu di depan pintu kelas, "yuk!"
"Gimana bung program kerja osisnya? Lancar?"
Ina membuka suara, membuat bunga menghentikan makannya dan menjawab pertanyaan ina "huh, cape jadi koor, apalagi partner koornya cuek abis" bunga mendumel sepanjang mereka di kantin. Membicarakan salah satu partner program kerjanya yang menyebalkan.
Ohiya, buat kalian yang gatau, bunga ini anggota osis, dan di osis, dia memegang jabatan koordinator perempuan dibidang jurnalistik. Sebenernya seru sih, cuma kalau ada program kerja (proker) berat, ya capek juga.
Di osis, bunga dipasangkan dengan koordinator laki laki. Namanya fariz arkan, salah satu anggota osis tercuek dan tergalak yang pernah ada. Tapi, dia pinter dan berwibawa banget, jadi, orang orang juga ga sebel sebel amat sih sama dia.
"Gimana sama rangga bung? Ada perkembangan?" Kali ini arsy yang membuka suara, arsy juga sahabat bunga di SMA.
Bunga tersenyum, "well, dia baik banget astagaa, jadi makin klepek klepek" ke empat sahabat bunga tertawa, menertawakan kebodohannya soal yang namanya 'cinta'. Dari dulu, bunga selalu dikenal dengan perempuan yang gampang banget suka sama cowok, and ya, itu kekurangannya.
Awal ceritanya dengan rangga, justru diawali dengan bunga yang sering curhat sama dia soal gebetan lamanya. Rangga itu baik banget, suka tiba tiba ngebaperin juga.. kan jadi pindah haluan deh lama lama.. so, salah siapa?
~
"Bung, balik sama siapa?" Itu rangga, dia sudah berada di depan kursi bunga sejak 5 menit yang lalu, dan hanya memperhatikannya beres beres buku.