Seseringnya mamah marah marah ke gue. Ternyata itu sedikit mengajarkan ilmu ke gue. Supaya meladeni orang yang suka bawel dan marah-marah adalah dengan kita diam tak usah membantah. Dan itu sedikit berhasil membuat suasana pertengkarang menjadi sedikit aman. Yawalaupun terkadang mamah malah bilang,
" dikira mamah radio apa ? "
Gue rasa apa yang gue lakukan bakalan selalu salah dimata mamah. Jadi mending gue diem aja, walaupun ya mamah gue akan bilang seperti itu.
Sudahlah guys lupakan itu semua,
Berbeda dengan kejadian gue sama mamah. Kali ini masalah bener-bener serius.
" pokoknya gak mau. " ucap gue sambil memegang remot TV dengan sangat erat.
" Gabisa. Kan ini jadwalnya aku nonton. " ucap Putra, dengan berusaha merebut remot TV ditangan ku.
" Gak mau. "
Perdebatan itu sampai sampai memicu perkehalian antara gue dengan Putra. Kali ini gue tak mau mengalah. Gue juga pengen bisa ngrasain menang kalo ada situasi semacam ini.
BRUG...
Putra menindihi badan gue. Gue langsung keluarin jurus gue dengan mendorongnya. Tapi karena Putra sedikit berisi makanya gue agak sedikit susah memindahkan badannya. Gue langsung cepet cepet menggmegam remot itu. Putra yang kalah, tiba tiba ia mengalah dan pergi begitu saja. Papah yang melihatnya kemudian membentak gue dan Putra.
" Heh brisik lah. Kalau kali masih mau berantem mending diluar aja sana. Disini brisik. "
Setelah itulah Putra baru pergi.
" kamu jangan nakal si Al. Adik cuma satu kok seeeetiap hari berantem terussss. " mamah mengomentari.
Gue yang denger itu memilih untuk diam dan tetap melanjutkan nonton serial favorit.
Disisi lain Putra mulai berulah. Tak tau sengaja atau tidak sengaja intinya ia mulai mencari gara-gara. Apakah itu membuat dirinya dibela sama papah dan mamah ? Jawabannya TIDAK ! Tindakan yang dilakukan putra malah justru membuatnya dimarahi oleh kedua orang tua gue.
" Mah minta botolnya ya. "
" Gausah lah. Buat apa ? "