Mellowness

Fadhila Brillian Nisa
Chapter #14

A

Waktu sekolah telah usai, kini semua siswa dan siswi kembali ke rumah mereka masing - masing. Tak terkecuali gue dan kedua sahabat gue. Seperti biasa gue selalu nunggu papah jemput gue dengan waktu yang lumayan lama. Karena gue bosen banget nunggu papah lama, jadi gue balik lagi ke kelas. Dan tiba tiba gue melihat suatu kejadian yang baut hati gue merasa terenyuh, gue melihat seorang bapak yang belum terlalu tua memungut sampah di halaman sekolah. Betapa gue merasa iba dengan apa yang dilakukan bapak itu. Karena tidak semua orang mau memungut sampah yang baunya saja sangat busuk. Dan bapak itu mengambil sampah dengan satu sarung tangan yang melekat di tangan nya. Sedangkan tangan yang lain tidak memakai sarung tangan. Gue kasihan banget, lalu gue deketin bapak itu dan gue kasih dia sisa uang saku. Ya lumayan si sekitar 35.000 rupiah. 

" Bapak, ini saya ada sedikit uang. Bapak terima ya buat beli nasi. " kata gue sambil menyodorkan uang yang gue ambil dari saku rok.

" oo iya dek. Makasih ya. " kata bapak itu.

" iya sama-sama. Oh iya kalau boleh tau nama bapak siapa ? "

" nama bapak Bejo dek. "

" Oh pak Bejo. Saya Alettha pak. Bapak saya mau nanya, kenapa pak Bejo mau mungut sampah kayak gini pak ? Kan bau. "

" Bapak punya cucu dek. Jadinya bapak mau keja kayak gini. Supaya cucu bapak bisa makan. "

" ooo, SEMANGAT YA PAK ! "

" iya dek. Makasih. "

" Alettha pulung dulu ya pak. Papah udah jemput. "

" iya. Hati hati dek. Makasih banyak. "

" sama sama pak. "

______________________

" Pah. Al mau boba boleh ? " tanya gue saat diatas motor.

" Boleh. Sebelah mana. " papah masih menyetang motor itu.

" Pah tapi Alettha gak punya uang. "

" hah. Bagaimana bisa. Perasaan papah tadi ngasih uang kamu 50.000 rupiah deh Al. Kamu kok boros banget si. "

" Bukannya boros pah. Tadi Al kasih uang nya ke Pak Bejo, yang suka mungut sampah di sekolah Al itu. "

" Ooo. Yaudah, kamu mau cilok ? Papah beliin deh. "

" iya pah mau. "

" yaudah tunggu. "

" ok pah. "

Lihat selengkapnya