Mellowness

Fadhila Brillian Nisa
Chapter #15

R

05.30 WIB

Seperti biasa, pada jam jam segitu semua orang di rumah sibuk dengan aktivitas nya masing masing. Tapi kali ini gue bersimpati untuk membantu mamah menyelesaikan tugasnya sebelum gue berangkat sekolah. 

" mah mah Alettha bantu sini. "

" gausah. Kamu urusin aja kebutuhan mu sendiri. Mamah bisa kok. "

" gak papa mah, aku udah selesai kok. Sini biar Al yg nyapu. "

" yaudah sana. Makasih ya. "

" makasih buat apa mah ? " 

" buat kamu yang udah mau bantu mamah. "

" ooh itu kan udah tugasnya Alettha sebagai seorang anak. Kan Alettha harus bantu mamah biar mamah nggak kecapekan. "

" ih pinter banget anak mamah sekarang. " mamah mencium dahi gue.

" Love you mah. "

" love you sayang. "

" ehem ehem. Ada yang lagi romantis romantisan ini rupanya. Yang disini di lupain. " protes papah uang melihat gue dan mamah akur romantis.

" ih papah iri ya ? "

" enggak si. "

" kalo kata anak muda gini pah ' iri bilang bos ' gitu tau pah. " gue meledek papah.

" hah ? " dengan ekspresi papah yang aneh.

" heee. " jawab gue dengan bercandaan.

" eh ini udh siang loh. " Kata papah dengan menunjuk jam di dinding.

" oh iya bener pah. Putra udah belum ? "

" belum kak bentar lagi. "

" ih cepetan ! Kakak udah telat ni. "

" belum kak. "

" 5 menit gak selesai kakak tinggal loh. "

" iya iya. "

Saat itu gue udah emosi banget. Karena gue ini tipe anak yang harus tepat waktu. Kalo ada yang gak tepat waktu gue itu bakalan marah, apalagi ini menyangkut sekoalah. Huft, harus sabar banget punya adik seperti Putra. Baru kali ini gue nemu anak cowok yang dandanan nya lama banget. Entah apa yang dia lakukan selama dia berdandan. 

" pah Putra lama banget. " gue udah mulai gak sabar dan bawaannya pengen marah marah terus.

" Putraa. Cepetan jangan egois kamu. Kasihan yang lain, bisa bisa telat gara gara kamu. " papah agak sedikit marah, karena papah juga melihat gue nangis.

" iya paaaahhhhh. " teriak nya dari dalam kamar.

Lihat selengkapnya