Hari baru suasana baru. Itulah yang gue hadapin saat ini. Sungguh, sejujur nya gue bangga pada diri gue sendiri setelah satu hal yang gue lakuin kemaren. Setidak nya karena satu hal itu gue bisa dapet motivasi untuk menggapai apa yang gue impikan selama ini. Gue bertekad supaya satu kebaikan kemaren bisa di ganti Allah dengan sesuatu yang gue harapin saat ini.
" Mah. " Panggil gue.
" Iya kenapa sayang ? "
" Mamah mau kemana ? Kok packing packing ? Mau liburan ya atau mau ada acara keluarga ? " tanya gue tanpa ada jeda sedikit pun.
" Eh pelan pelan tanya nya. Mamah itu sama papah mau pergi ke rumah kakek Yoto. " jawab mamah masih dengan mempersiapkan setas koper.
" Loh emang kakek kenapa mah ? " tanya gue kepo, karena nggak biasanya mamah sama papah pulang ke kampung halaman seperti ini. Disamping itu gue sama Putra juga masih sekolah, biasanya kalau gak ada sesuatu yang penting salah satu dari mereka aja yang pulang. Tapi kali ini mereka kompak pulang berdua.
" Kakek sakit. Jadi mamah sama papah harus pulang. Kasihan kakek, sakitnya terlalu parah. "
" Ooo ya Allah. Al ikut ya mah. " minta gue pada mamah.
" Gausah Al, masa kamu mau bolos sekolah. "
" Terus gimana dong mah, masa Al dirumah sendirian."
" Tenang aja, gak bakalan sendirian kok. Kan ada adek ganteng. "
" Hah ? Maksud mamah Putra ? "
" Ya iya lah. Siapa lagi coba. "
" Ya elah mah masa sama Putra, terus nanti yang bangunin kita siapa ? "
" Ya kamu harusnya bisa bangun pagi dong. Pliss bantu mamah ya, mamah sama papah pergi agak lama soalnya, ya sekitar 1 minggu lah. "
" Hah yakin ? "
" Iya. Maka dari itu bantu mamah ya. Tolong lah kak. "
" Iya deh mah. Tapi mamah kasih uang ke kita kan ? "
" Iya mamah kasih uang kok. "
" Ok mah. Oiya mah, selalu kabarin Alettha ya tentang kondisi kakek. "
" Pasti. "
" Mamah kira kira mau berangkat kapan ? "
" Nanti malem kayaknya. "
" Ok mah. Nanti Al ikut nganter mamah papah ke terminal ya. "
" Iya sayang. Dah mendingan kamu makan dulu sana terus habis itu mandi biar wangi. "
" Siap ibu negara. "
" Hehehe. " mamah menertawakan sikap gue.
" Hehehe. " gue balik tertawa karena memang gue merasa lucu.
Gue baranjak dari kamar mamah menuju ruang makan. Karena memang hari ini adalah Hari Minggu jadi aktivitas pagi nggak sesibuk hari hari biasa nya.
" Duh gimana ya masa gue ngasuh Putra. Emang gue bisa ? " dengan langkah kaki perlahan lahan.
" Ok Alettha lo pasti bisa. " meyemangati diri gue sendiri.
" Kak Al. "
" Iya Put kenapa ? "