Mellowness

Fadhila Brillian Nisa
Chapter #19

L

" Put mamah papah udah pergi. Kakak minta tolong kamu yang nurut ya sama kakak. Kan kamu udah di pesen sama mamah kan ? Lah tolong dilaksanakan sebaik baiknya. "

" Iya kak. "

" Eh iya ini udah malem, kamu belum makan kan tadi ? Mau makan apa kamu, nanti kakak beliin. " 

" Emmmm riceball aja kak. "

" Mana ada malem malem kaya gini jualan riceball. Nglindur ya kamu. Besok aja deh kakak beliin riceball, kalo kakak pulang sekolah. "

" Oiya ya. Ok kak. "

" Gimana kalo sekarang kita masak aja. Di dapur kan ada bahan, ya lumayan lah buat bikin makanan. "

" Iya kak, bener juga. Asik yeye. "

" Put kita masak pasta aja gimana, Mau nggak ? " tanya gue dengan melihat resep pembuatan.

" Mau banget kak. "

" Yaudah gercep bikin. Let's go. "

" Go. "

Gue sama Putra antusias banget buat bikin masakan ini. Sebenernya ini bukan pertama kalinya gue buat makanan, tapi karena ini suasanya berbeda makanya gue kaya ngrasa seneng dan antusias banget. Dan gue ngrasa tinggal berdua sama adek ternyata seru juga ya.

" Yeyeye udah jadi kak. "

" Iya. Uh enak banget ni. Eh tambahin toping keju diatasya biar tambah wah. "

" Iya bener kak. Tambahin daun sledri juga ya. "

" Iya. "

" Satu buat berdua aja ya Put. "

" Iya kak. Kalo makan satu piring tambah enak. "

" Iya bener. "

Di ruang keluarga.

" Kakak, ternyata tinggal berdua dirumah enak juga ya. "

" Heeh bener. "

" Pinjem kak. " Putra dengan sangat cepat menyaut HP gue.

" Eh eh eh. Sini nggak. Mau buat apa si ? "

" Pinjem lah kak. Mau buat telphon mamah. "

" Ngapain telphon cuy ? Masa baru ditinggal tadi udah kangen aja. "

" Ih bukany nya kangen tapi mau ngomong sama mamah kalo pulangnya yang lama aja. 2 bulan ya nggak papa. "

" Eh kencur, duit kita mana cukup. Semisal mamah sama papah nggak balik, kita juga nggak bakalan ada duit. Aku belum kerja kamu juga belum kan ? Gak aman kalo kaya gini. "

" Ooo iya ya kak. Bener juga. Yuadah deh nih. "

" Ya bener lah. Siapa dulu. Orang cantik gitu loh."

" Kentang aja songong. "

" Eh nglawan. Mending kentang lah lo kencur. "

" Enggak ya, aku tuh sultan. "

" Sultan kencur. Iya kan ? "

" Eh enggak ya. "

" Iya ko. Kencur kencur. "

" Aaaa kakak ! "

" Iya deh iya. Yaudah yuk dicuci. "

Lihat selengkapnya