Beberapa menit kemudian setelah surat gue terima.
Kring kring kring kring ............ Suara HP berdering.
" Hah siapa si, sore sore gini masoh sempet telphon. " gumam gue.
" Hallo. "
" Halo selamat siang, dengan Mbak Talettha ? "
" Siang, benar dengan saya sendiri. Maaf ini siapa ya ? "
" Oh ini kami dari penerbit buku mbak. Tujuan kami menghubungi Mbak Talettha adalah untuk mengurus perjanjiaj kontrak penerbitan. "
" Oh baik mbak. "
" Bisa lewat Whatsapp saja tidak mbak? Soalnya kami mau mengirimkan bukti perjanjian mbak. "
" Siap siap bisa mba. Tolong dicatat ya, 0895..... "
" Baik mbak, terimakasih. "
" Iya mbak sama sama. "
" Papah Mamah Alettha lagi seneng banget. " gue teriak teriak sambil meloncat loncat kegirangan.
" Pah. "
" Mah. " gue teriak lagi.
"Apa si Al. " mamah menghampiri gue.
" Alhamdulillah mah. "
" Alhamdulillah apa Al ? "
" Coba mamah liat ini. "
" Ini apa si ? Surat ? "
" Iya, tapi ini surat bukan sembarang surat mah. Coba deh mamah baca. "
" Apa si ? " mamah mulai membaca baris demi baris nya.
" Wah Alhamdulillah bangeg Al. " mamah memeluk gue dengan erat.
" Aaaa mamah Alettha happy banget. So, semoga dengan ini papah sama mamah bisa pergi haji ya. "