MELLYNIAL

Ifha Karima
Chapter #6

TAWARAN ZHANG JUNDA

Sebagai orang yang menaruh perasaan dan perhatian lebih, Nial merasa kehilangan Melly, keberadaannya di antara teman-teman Melly membuatnya asing tanpa kehadiran sang pujaan hati. Nial berinisiatif untuk pergi mencari Melly.

"Sin, aku ke belakang bentar, ya," pamit Nial pada Sinta.

"Oke," balas Sinta singkat.

Sebelum pergi, Melly izin ke kamar mandi, jadi Nial langsung pergi menuju ke kamar mandi, tetapi meski sudah lewat dari sepuluh menit dan menanyakan keberadaan Melly pada orang-orang yang keluar dari kamar mandi wanita, pun tidak ada hasil. Nial semakin khawatir, diambilnya handphone di saku celana dan menelpon Melly, tersambung, tapi tidak diangkat, membuatnya kian panik, langkahnya tergesa-gesa keluar cafe sambil melihat ke sekeliling.

Benar saja dugaan Nial, bahwa sesuatu pasti terjadi pada Melly. Hatinya dibuat tersayat ketika melihat sang pujaan hati tengah meratap, tersungkur lemas, berusaha untuk tetap kuat.

"Mel, apa yang terjadi?" tanya Nial, tetapi Melly tidak segera menjawab.

Pikir Nial, sahabat Melly pasti bisa membantu, tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, Nial memanggil Sinta. Ekspresi Sinta pun tak kalah terkejutnya melihat keadaan sahabatnya kembali memburuk.

"Mel, kamu kenapa?" tanya Sinta menahan rasa paniknya.

"A-aku tadi lihat Ibu jalan sama seseorang."

"Melly, kamu tenang dulu, ya! nggak mungkin kamu lihat Ibu, karena kamu juga tahu kalau Ibu kamu masih di Taiwan. Mungkin kamu tadi salah lihat, rasa kangen itu buat kamu jadi berhalusinasi, lihat orang lain seolah itu ibu kamu." Sinta berusaha menghilangkan rasa cemas yang dialami Melly.

"Al, dia kangen berat sama Ibunya, udah bertahun-tahun nggak pulang jadi TKW, mending kamu antar dia pulang sebelum keadaannya makin parah," titah Sinta pada Nial.

"Oke, duluan, ya."

***

Malam yang seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat, tidak dirasakan oleh Melly sama sekali. Pikirannya masih dipenuhi oleh bayang-bayang tentang Ibunya, tidak mungkin Melly salah mengenali ibunya sendiri. Andaipun itu hanya sebuah ilusi, Melly ingin berlama-lama berada dalam ilusi itu hingga pagi datang.

Diantara orang-orang yang mengenal ibu Melly, termasuk Luna dan Mamanya, merasa bersalah karena tidak bisa membantu memecahkan masalahnya. Tidak tega melihat temannya bersedih, Luna berusaha untuk membantu Melly untuk mengobati kesedihannya. Dengan tekad yang kuat, Luna yang sedang di Mall dengan ibunya pun bergegas pergi menarik tangan ibunya untuk menemui Melly dan menjelaskan kesalah pahaman dan gosip tentang ibu Melly yang terlanjur beredar.

"Aw, sorry-eh, Al, sorry aku gak sengaja, lagi buru-buru." Luna menabrak Nial yang sedang berjalan berlawanan.

"Oke, ada apa, Lun?" tanya Nial.

"Iya, kamu ini tiba-tiba nyeret Mama gak bilang apa-apa, ih," timpal Bu Nita kesal.

"Mama harus jelasin masalahnya sama Melly hari ini juga."

Lihat selengkapnya