Saat terbangun keesokan paginya, Lana masih merasakan rasa kebahagiaan yang tersisa dari mimpinya. Dia menyadari betapa kuatnya pengaruh musik ASTRO terhadap dirinya. Meskipun konser itu hanya sebuah mimpi, perasaan yang ditinggalkannya sangat nyata.
Tiba-tiba, suara bel pintu membuyarkan konsentrasinya. Lana bangkit dan menuju pintu, membuka sedikit untuk melihat siapa yang datang.
"Siska?" tanyanya sedikit terkejut saat melihat temannya berdiri di sana, membawa tas kecil di tangan.
"Hehe, ya, aku sendiri! Aku mampir sebentar. Lagi ngapain?" jawab Siska sambil tersenyum lebar.
"Ayo, masuk. Maaf, aku baru bangun," kata Lana sambil membuka pintu lebih lebar dan mempersilakan Siska masuk.
Siska melangkah masuk dan langsung menuju ruang kerja Lana. Ketika melihat layar laptop yang menunjukan foto MJ sebagai latar belakang, matanya langsung berbinar.
"Wah, apa ini? Kamu suka mereka juga?" tanyanya antusias.
Lana mengangguk sambil tersenyum. "Iya, baru-baru ini aku mulai tertarik sama mereka. Kamu tahu mereka juga?"
Siska tertawa kecil sambil duduk di kursi sebelah Lana. "Tentu saja, Lana. Mereka salah satu grup favoriteku. Kenapa?"
Lana merasa lebih tenang mendengar penjelasan Siska. "Aku paling suka MJ, dia lucu gitu."
"Memang, MJ itu paling ceria dan selalu bikin suasana jadi lebih hidup, makannya dia di juluki happy virus. Tapi yang lain juga nggak kalah keren, lho," Siska menjelaskan sambil menunjukkan beberapa video lain yang menampilkan setiap anggota ASTRO secara lebih jelas. "Btw, Jinjin punyaku, ya!"
Selama beberapa jam berikutnya, Siska membantu Lana mengenal setiap anggota lebih dalam.