MELTING ME SOFTLY

DW AMOUR
Chapter #2

Chapter 2 - Anaknya Pak Kades

Suara kumandang adzan masih terdengar dari mesjid yang berada di sekitar rumah Bayu.

Bu Ranti-ibunya Bayu baru saja ambil air wudhu. Dia sedikit heran saat melihat putranya yang ganteng nggak ada obat pulang mengendarai motor orang.

KLX-250 keluaran terbaru. Kelihatan seksi dan keren dengan tampilan sporty dengan warna hitam dan merah. Bu Ranti ingat, itu tipe motor yang dulu Bayu sangat inginkan.

Namun, karena waktu itu motor jenis KLX-250 agak susah dipesan, akhirnya mereka membeli motor PCX-250 warna putih.

Bayu sempat kesal, tapi mau bagaimana lagi?

Untuk dapat motor yang Bayu inginkan mereka harus menunggu lama. Sedang Bayu butuh motor untuk ke sekolah setiap hari. Meski sempat kecewa, pada akhirnya Bayu pun menerima.

"Bay, kita cabut dulu ya!"

"Tapi nanti abis Magrib elo pada ikut antar gue ke rumahnya Pak Kades, kan?"

"Beres lah!"

Bayu cuma ngangguk. Miko segera tancap gas bersama Ali dan Rio.

Bu Ranti yang sengaja menguping jadi sedikit heran saat mendengar nama Pak Kades disebut.

Demi menetralkan jiwa keponya yang sedang meronta ria, ibu rumah tangga berusia 40 tahun itu buru-buru menghadang Bayu yang sedang berjalan memasuki rumah.

"Bay, tunggu!"

Bayu yang baru saja sampai di depan pintu kamar dibuat kaget saat ibunya tiba-tiba memanggil.

"Iya, Ma?"

Bu Ranti buru-buru mendekati putranya yang kulitnya putih bersih kayak tepung beras Rose Brand itu.

"Bay, itu motor siapa? Kenapa kamu pulang bawa motor orang? Terus tadi Mama denger katanya kamu mau ke rumah Pak Kades. Mau ngapain? Jangan-jangan kamu ikutan tawuran, ya! Terus temen kamu ketangkep dan kamu mau minta tolong sama Pak Kades! Aduh Bayu .... kamu kok bikin malu Mama aja! Mau ditaruh di mana muka Mama?!"

Bayu cuma nganga mendengar mamanya ngomong begitu.

"Pokoknya Mama nggak mau tahu! Cepat antarkan motor itu ke rumah yang punya! Terus kamu nggak usah ikut campur masalah tawuran lagi!"

Bayu mengerjapkan mata beberapa kali. Mama nyerocos terus kayak ayam ungkep kena minyak panas. Dia belum kebagian ngomong.

Bu Ranti mengusap dada sambil pasang muka pusing. Bayu anak satu-satunya di keluarga ini. Dia nggak mau kalo sampai masa depan Bayu berantakan gara-gara sering terlibat tawuran.

Melihat mamanya yang mulai diam, Bayu pun segera buka suara.

"Mama apaan sih? Siapa juga yang ikut tawuran?" ucapnya dengan ekspresi acuh.

Mata Bu Ranti menatap dalam-dalam pada pemuda ganteng yang dia lahirkan 18 tahun lalu di dalam mobil ambulans.

"Kalo kamu nggak ikut tawuran, terus itu motor siapa?"

Bayu menoleh ke arah telunjuk mamanya yang tertuju pada motor di pelataran rumah.

"Itu motornya Icha!" jawab Bayu enteng.

Bu Ranti mengernyit, "Icha siapa?"

"Anaknya Pak Kades!"

Bu Ranti jadi kaget sekaligus heran. Kok bisa motor anaknya Pak Gunawan ada sama Bayu?

"Anaknya Pak Kades?"

Bu Ranti garuk-garuk kepala bingung. Mau nanya lagi sama Bayu juga percuma, itu anak udah kabur masuk kamar. Mana pintunya sudah ditutup rapet banget lagi. Bu Ranti cuma geleng-geleng bingung.

~•~

Di kamar, Bayu sedang bersiap mau mandi. Waktu Magrib tidak banyak, dia mesti buru-buru!

Di bawah cucuran air shower, Bayu tiba-tiba kepikiran sama Icha. Dipikir-pikir, itu cewek memang aneh!

Kenal juga enggak! Kok bisa-bisanya dia menitipkan motornya sama dia? Udah gitu minta suruh antarkan ke rumahnya segala!

"Kayaknya Icha naksir sama elo deh, Bay! Makanya dia pingin elo dateng ke rumahnya!"

Hais!

Lihat selengkapnya