Kedai Emak Miko jam delapan malam.
"Mik, tetringan dong!"
"Eh, busyet bocah?!"
"Kuota gue ludes!"
"Lah, terus apa hubungannya sama gue?!"
"Pelit banget lu!"
"Emang iya!"
Sedang rusuh si Miko sama si Ali, tiba-tiba Rio memicingkan alisnya pada dua orang temannya itu. Mungkin maksudnya mau kasih isyarat. Sayangnya Ali sama Miko gagal paham.
"Apaan?"
"Kebelet boker lo?"
"Bukan! Noh lihat!"
Rio yang sewot segera menunjuk ke arah cowok kaos putih yang lagi asyik mantengin layar ponsel di bawah pohon mangga.
Ali dan Miko menoleh serempak ke arah si Rio. Sepertinya mereka masih belum paham dengan apa yang dimaksud Rio. Kenapa dia minta mereka melihat si Bayu?
"Itu bocah lagi chatan sama siapa dari tadi sibuk amat romannya?" tanya Rio pada akhirnya. Memang mesti detail kalo ngomong sama Ali dan Miko. Soalnya otak mereka suka ketinggalan di WC umum.
Miko manggut-manggut baru paham. Sedang si Ali cuma garuk-garuk kepala terus menoleh ke arah si Bayu yang masih sibuk sama hapenya.
"Si Bayu kayaknya lagi cahatan sama anaknya Pak kades," kata Miko.
Jelas saja Rio kaget, "Masa?"
Miko cuma mengangguk. Kemudian dua cowok jomblo itu menoleh serempak ke arah si Bayu.
"Eciee ... Cieee!!" sorak mereka mengalahkan ramainya suara jangkrik yang lagi pada kawin di sawah.
Bayu jadi kaget dibuatnya. Dan saat dia menoleh, Miko dan Rio cuma nyengir menanggapi.
"Lah, apaan?" Bayu jadi heran.
Miko sama Rio saling pandang sambil senyum. Mereka bergegas bangkit dari bangku papan panjang yang sedang diduduki. Akibatnya Ali jadi nyungsep gara-gara hilang keseimbangan itu bangku.
"Bangke lu!" Ali mencak-mencak sambil pegang pantatnya yang sakit akibat keseleo.
Miko sama Rio cuma ngakak berjamaah lihatnya.
"Apaan sih lu berdua?" tanya Bayu yang heran saat Miko menyambar ponselnya tiba-tiba. Dia yang sedang nonton Anime jadi Gedeg dibuatnya.
"Waduh! Gue kirain elu lagi chatan sama Icha, Bay!" Miko kaget setengah mati saat melihat layar hape si Bayu yang sedang menayangkan serial Anime.
Si Rio jadi kepo juga. Dia buru-buru lihat layar hapenya si Bayu yang sedang dipegang oleh Miko. "Yaelah, dasar Bihun!" gerutunya kecewa.
Bayu cuma pasang muka kesel, lantas disambar langsung ponselnya dari tangan si Miko.
"Lah, emang elo pikir gue lagi ngapain?" gerutunya sambil membenahi ponsel ke saku celana.
"Bukannya kemarin elo sama Icha sempet tukeran nomor WA?" Miko buru-buru bertanya begitu.
Ali yang baru datang cuma pasang muka heran lihat si Bayu yang lagi di interogasi oleh Miko dan Rio. Dia juga jadi kepo sambil planga-plongo.
Matanya melirik ke arah piring berisi gorengan yang masih tergeletak di tengah meja. Diem-diem tangan si Ali merambat menuju itu piring gorengan. Risoles isi bihun yang lagi dia incer.
"Iya sih, tapi gue nggak mau chat dia duluan!" jawab Bayu. Mukanya kelihatan nggak bersemangat. Kentara betul kalau dia sebenarnya kepingin bisa deket sama Icha cuma gengsinya kebangetan tinggi.
Miko cuma geleng-geleng lihatnya.
Sedang si Rio masih menyimak sambil tangannya mau comot gorengan punya Bayu yang lagi diincar sama si Ali.
"Yaelah, Bay! Nggak pa-pa kali kalo cowok duluan yang ngechat! Icha juga pasti nggak mau lah ngechat duluan mah! Lu kayak nggak pernah pacaran aja!" cerocos Miko.
Bayu cuma narik napas panjang lalu menggeleng, "Gue mau balik dulu deh!" ucapnya di luar nalar. Tangannya buru-buru menyambar hoodie putih yang tersangkut di tiang kedai.
Miko cuma mengangguk. Lantas dia jalan menyusul Bayu.
Tinggallah Ali sama Rio yang masih mengincar gorengan sambil pura-pura sibuk sama hapenya. Hingga saat tangan keduanya bertemu di piring gorengan, Rio dan Ali jadi heran karena nggak ada gorengan yang mereka pegang.
"Sorry, ya! Ini gorengan buat gue kata si Bihun tadi!"
Miko nyengir kuda sambil menunjukkan risoles yang baru dia ambil dari piring. Rio sama Ali nganga lihatnya. Dalam hati mereka mencak-mencak sampai sumpahin si Miko biar disamber Janda botak.
Miko nggak peduli sama muka mupeng kedua temannya saat melihat dia menggigit risoles isi bihun yang rasanya kebangetan nikmat itu. Dia langsung kabur gitu aja menyusul si Bayu yang sudah nangkring di motor putihnya.
"Temenin Emak gue di kedai, ya! Gue mau ke rumah si Bihun!" katanya sambil naik ke motor Bayu. Mulutnya penuh sama risoles.