Pukul 10 malam di kediaman Pak Aldi.
"Gol!"
"Gol!"
"Kopi mana kopi?!"
"Gol lagi!"
"Gacorr!"
"Hajaarr!"
Bayu cuma geleng-geleng lihat bapak-bapak yang lagi pada nobar bola di pelataran rumahnya. Di situ juga ada Bu Ranti sama beberapa ibu-ibu yang lagi ikut nobar mendampingi para suami mereka.
Suasananya rame bener udah kayak di Senayan aja!
"Bay, baru pulang? Sini gabung!" ajak Pak Aldi pas engeh sama cowok hoodie putih yang baru turun dari motornya.
Bayu menoleh ke arah bapaknya yang lagi asyik nobar bareng sama temen-temennya. Mereka kelihatan heppy banget.
"Bay, mau kemana?" tanya Pak Aldi yang merasa heran lihat si Bayu kayak kusut gitu. Dia segera menoleh ke arah istrinya. Bu Ranti cuma menaikan kedua bahu nggak paham.
Bayu berjalan menuju kamarnya. Pikirannya jadi kacau nggak jelas sejak balik dari rumahnya si Fitri.
'Tawuran apa enggak, itu bukan urusan aku juga.'
Sambil duduk di sofa, Bayu kepikiran sama omongan Icha tadi.
Bukan urusan dia?
Iya juga sih. Terus kenapa dia jadi galau nggak jelas gini?
Fuuh ...
Sambil bersandar di sofa, Bayu termenung. Apa yang sebenarnya sudah terjadi sama dia?
Kenapa dia kepikiran sama Icha terus? Padahal, udah jelas itu cewek juga nggak peduli sama dia.
Shit!
Ngapain dia mikirin Icha terus? Sebaiknya dia tidur aja sekarang. Terlalu pusing buat bergadang apalagi ikut nobar sama bapaknya dan kawan-kawan. Meskipun dia pecinta sepak bola.
"Gol!"
"Gacorr!"
Busyet udah mau tengah malem masih aja rame itu bapak-bapak. Bayu jadi nggak bisa tidur. Apa dia hubungi Icha aja ya?
Kok nggak bisa tenang gini sih?
Bayu menoleh pada ponselnya yang tergeletak di meja samping ranjang. Ragu-ragu disambar benda pipih itu. Dia pandangi lebih dulu sambil mikir, apa nggak ganggu kalo dia kirim pesan buat Icha?
Layar terang mulai menyala. Bayu menarik napas dalam-dalam, lalu dibuka fitur chat warna ijo.
"Assalamualaikum, kamu udah tidur?"
Belum dikirim juga itu pesan yang dia ketik. Bayu masih ragu-ragu plus sungkan. Gimana kalo Icha merasa terganggu karena pesan dari dia. Apalagi ini udah larut malem.
Masih mikir-mikir dengan hape di tangan, nggak sengaja itu pesan ke kirim. Bayu melotot kaget. Buru-buru dia hapus itu pesan.
"Astaghfirullah!"