Blurb
"Kowe kudu melu aku, Ya. (Kamu harus ikut aku, Ya.) Kita sudah ditakdirkan untuk selalu bersama."
Safiya menggelengkan kepalanya. Dia mencoba melepaskan genggaman tangan Yoga, tetapi Safiya kalah kuat. Yoga mencengkeram tangan Safiya erat dan menyeret Safiya melewati seluah lorong gelap. Safiya mendongak karena secercah cahaya terlihat di atasnya.
Tetapi Safiya keliru, karena kemudian cahaya itu hilang ketika tanah-tanah berguguran dari atas kepala Safiya.
"Yang situ kurang padat, Pak."
"Iya, tambahin dikit tanahnya!"
"Diinjak-injak, Pak!"
"Iya, siap."
Safiya membeliak takut. Dia panik. Tetapi kepanikan itu tidak bertahan lama karena kegelapan menyergap Safiya. Safiya hendak berteriak minta tolong ketika tubuhnya diinjak-injak dengan keras.