Membawa Gamalama ke Boston

Muhammad Fitrah Pratama Teng
Chapter #6

Tersesat di Boston College


Pagi itu, Prof. Jeremy, yang awalnya akan menjemputku dan teman-teman untuk pergi ke kampus, mendapatkan sedikit masalah. Mobil tua miliknya yang kemarin menjemputku mengalami masalah di mesinnya sehingga harus dibawa ke bengkel. Dia kemudian memberi instruksi lewat pesan Whatsapp agar aku pergi ke halte trem terdekat untuk selanjutnya menggunakan trem yang berwarna hijau atau yang biasa disebut dengan “Green Line” sebagai moda transportasi ke kampus. Prof. Jeremy juga mengatakan kalau tidak jauh dari apartemenku terdapat 1 halte, yaitu Harvard Avenue, yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki tidak lebih dari 10 menit.

Dengan memberanikan diri akhirnya aku mencoba untuk mengikuti arahan dari Prof. Jeremy. Setelah selesai sarapan dan mandi, aku mencoba untuk berjalan mengikuti petunjuk yang terdapat di Google Maps. Udara di pagi itu terasa cukup sejuk dengan temperatur 20 derajat Celcius. Kendaraan di sekitar apartemen juga belum terlalu ramai. Sepanjang perjalanan aku mengamati bentuk rumah dan apartemen yang aku lewati. Terlihat sebagian besar arsitektur rumah di sekitar apartemenku didominasi oleh tipe rumah 3 lantai yang sering disebut sebagai “Triple Deckers”. Sebagian besar orang-orang yang kulihat berambut pirang yang menegaskan bahwa aku benar-benar sudah berada di Amerika. Hingga akhirnya aku melihat sebuah halte kecil bertuliskan “Harvard Avenue”.

Ketidaktahuanku akan pengertian “Inbound” dan “Outbound” menjadi awal terjadinya masalah ini. Ditambah juga seumur hidup aku belum pernah menaiki kereta, seperti KRL maupun Kereta Api, sewaktu di Indonesia. Aku berpikir bahwa kereta yang aku naiki tujuannya satu yaitu ke satu stasiun akhir saja. Tidak berpikir bahwa ada kereta yang mengarah ke dalam dan ke luar kota. Dengan bermodal tiket yang aku dapat dari mesin tiket akhirnya aku menaiki kereta yang berhenti tepat di depanku. Masinis trem memintaku untuk memasukkan tiket ke dalam mesin scan lalu mempersilahkanku untuk mencari tempat duduk. Trem pun berjalan.

Lihat selengkapnya