Membawa Gamalama ke Boston

Muhammad Fitrah Pratama Teng
Chapter #9

Homesick Berkepanjangan Selama Setahun

Malam itu, setelah kembali ke apartemen, aku ditelepon langsung oleh Prof. Jeremy bahwa keadaan dia, istrinya, dan apartemennya baik-baik saja. Sedikit mendamaikan hati yang sempat khawatir tadi.

Masalah hari itu bukan hanya terbakarnya AC di apartemen Prof. Jeremy saja. Lagu Virzha yang aku dengar di restoran Thailand tadi entah kenapa selalu bergentayangan di telinga. Setelah selesai mandi, sholat, dan merapihkan kamar tidur aku mencoba berbaring sejenak dengan memasangkan headphone yang kubawa dari Indonesia. Kucari lagu itu di Youtube dan mendengarnya berulang-ulang.

Sedikit demi sedikit air mata terkumpul, bahkan tumpah sewaktu mendengar lagu itu. Teringat kondisi Ayah dan Ibu di Ternate. Teringat kondisi Kakek dan Nenek di rumah. Teringat semua keluarga di Ternate dan kebersamaannya. Rasa excited setelah berada di Amerika perlahan mulai pudar digantikan dengan rasa rindu yang begitu hebat. Semakin kuusap air mata, semakin banyak yang kembali tumpah.

Dengan menarik napas panjang dan mengumpulkan kekuatan aku mencoba menelepon Ibu di Ternate. Panggilan yang pertama dan kedua tak diangkat olehnya. Aku mencoba untuk menelepon Ayah. Sama seperti Ibu, dua panggilan berturut-turut tak direspon Ayah. Hingga akhirnya Ibu yang kembali melakukan panggilan video kepadaku.

Lihat selengkapnya