Membawa Gamalama ke Boston

Muhammad Fitrah Pratama Teng
Chapter #10

Piknik yang Menimbulkan Cinta akan Kota Boston


Tepat 1 minggu lagi sebelum perkuliahan dimulai. Salsa berinisiatif mengajak kami berempat untuk piknik musim panas di salah satu tempat yang cukup terkenal di Boston yaitu Sungai Charles. Tujuannya agar kami semua lebih terbiasa juga dengan beberapa tempat di Boston yang mungkin bisa jadi tempat berkunjung di akhir pekan. Sungai Charles sebagai pilihan tempat piknik menawarkan pemandangan Kota Boston dari sisi sebuah sungai yang cukup panjang di negara bagian Massachussetts.

Kondisi keuanganku cukup diuntungkan dengan adanya piknik ini karena semua masakan ditanggung oleh Salsa yang dibantu oleh Elizabeth, Diana, dan Kak Rahmi. Aku hanya diminta datang saja sambil membawa gitar yang dipinjamkan oleh kenalan Salsa yang kebetulan tinggal dekat dengan apartemenku. Dari jadwal piknik yang disepakati pada pukul 11 siang, aku memutuskan untuk datang lebih awal sekitar pukul 10 pagi. Berangkatlah aku dengan langkah semangat dari halte trem Harvard Avenue. Aku sudah tidak akan tersesat lagi kali ini.

Dari info Google Maps yang aku dapatkan, aku harus berhenti di stasiun trem green line yang bernama stasiun Copley. Iya, kali ini stasiun bukan halte karena tempatnya yang berada di bawah tanah dan cukup luas dibandingkan dengan halte-halte yang berada di jalan raya. Untuk menuju ke stasiun ini, aku tidak perlu pindah trem karena hanya perlu mengambil jalur trem inbound maka aku akan menemukan stasiunnya. Setelah sampai di stasiun Copley, aku diarahakan petugas untuk langsung keluar melewati tangga. Beberapa bangunan bersejarah dan bergaya arsitektural modern di Boston menjadi pemandangan yang begitu menakjubkan di mataku. Bangunan seperti Boston Public Library, John Hancock Tower, Trinity Church, dan Copley Square menciptakan ruang yang begitu menarik untuk dinikmati setelah keluar dari stasiun ini. Dari stasiun Copley aku pertama kali jatuh cinta dengan Kota Boston.

Aku kemudian berjalan beberapa blok dari situ hingga akhirnya menemukan lokasi tempat piknik berada. Terlihat beberapa orang yang baru akan membuka tikar piknik yang mereka bawa. Ada yang sudah duduk di tepi sungai untuk beberapa kegiatan seperti memancing, baca buku, dan berjemur. Sebagian besar orang-orang di pantai timur Amerika memang sangat menyukai matahari dan musim panas karena mereka dalam setahun menghabiskan sebagian besar waktunya dengan suhu dan udara yang dingin. Makanya, ketika musim panas tiba, ketika matahari bersinar terik, mereka akan memaksimalkan momen untuk keluar dan melakukan aktifitas di luar, salah satunya adalah berjemur panas matahari.

Tikar piknik, makanan, dan minuman semuanya dibawa oleh Salsa dan kawan-kawan. Sambil menunggu mereka aku mencari bangku kosong yang ada di sekitar tempat piknik. Aku kemudian mencoba mengeluarkan gitar dan memainkan beberapa lagu. Sesekali aku mencoba mendekat ke sekitar sungai dan menikmati Kota Boston dari sudut yang lain. Begitu bersihnya tepi Sungai Charles ini dengan semerbak bau tanaman rosemary yang dibawa oleh angin yang berhembus di siang itu. Dari tepi sungai ini juga beberapa kali terlihat kereta red line melintas di jembatan yang menghubungkan Boston dan Cambridge. Di saat yang bersamaan, beberapa orang sedang mengadakan balap kayak di dermaga yang tidak jauh dari lokasiku berdiri. Aku semakin jatuh cinta dengan kota ini.

“Fit, sudah dimana?” chat dari Salsa. “Aku sudah di lokasi piknik. Kalian dimana?” sambil berjalan kembali ke bangku yang kududuki tadi aku membalas pesan Salsa. “Ok. Kami sementara jalan kesitu.” Tutup Salsa. Beberapa menit kemudian mereka sampai di lokasi piknik.

Lihat selengkapnya