Seminggu berlalu semenjak melewati sebuah minggu yang buruk di Negeri Paman Sam. Udara di Kota Boston semakin dingin menusuk kulit. Terlalu dingin hingga menciptakan asap yang selalu keluar dari mulut ketika bernapas. Hujan semakin sering menjumpai kota ini. Daun-daun yang sempat berwarna jingga kompak berubah menjadi cokelat, menjadi kering, dan mulai berguguran dari rantingnya. Sama seperti semangatku yang perlahan mulai memudar.
Hari ini adalah hari pembagian hasil ujian dari mata kuliah Sustainability and Engineering Issues yang telah diikuti minggu lalu. Walaupun kesulitan dalam mengikuti ujiannya, aku masih sedikit optimis untuk mendapatkan nilai bagus. Ekspektasiku adalah aku akan mendapatkan nilai 80 dari 100.
Prof. Finnick masuk ke dalam kelas dengan membawa tumpukan kertas lembar jawaban yang sudah dinilai. Sebelum membagikan kertas itu, dia mengatakan kalau sedikit kecewa dengan nilai yang didapatkan kelas ini karena sebagian besar di bawah ekspektasinya. Lalu satu per satu nama mahasiswa dipanggil ke depan untuk mengambil hasil ujian mereka.
Setelah menunggu hingga mahasiswa ke-24, akhirnya namaku dipanggil oleh Prof. Finnick. Perasaanku bercampur aduk tak terdefinisikan. Aku sengaja membalikkan kertas lembar jawabanku yang telah dinilai. Aku kembali ke tempat dudukku. Kutarik napas yang dalam lalu kuhembuskan. Kuulangi hingga 3 kali. Aku siap.