Salju semakin sering turun menaburi Boston dengan butir-butir putihnya. Temperatur udara di bawah nol derajat kerap kali terdeteksi oleh sensor-sensor. Penghangat ruangan mulai sering digunakan. Jaket-jaket tebal dan sepatu boot juga mulai dipakai orang-orang yang ada di kota ini. Tak lupa juga topi kupluk untuk menghangatkan kepala yang selalu jadi pelengkap pakaian musim dingin.
Baju-baju musim dingin yang cukup tebal yang sudah aku beli di toko bersama Mira mulai sering aku pakai.
Setelah selesai mengurus beberapa dokumen beasiswa dan kampus, perkuliahan semester keduaku dimulai. Semester yang akan dilalui tanpa satu pertemuan pun dengan Prof. Finnick.
Di semester ini aku mengambil 2 mata kuliah. Pertama adalah “Green Architecture” dengan dosen pengajar seorang ibu yang sering dipanggil Prof. Shenna di hari Rabu pagi. Sedangkan mata kuliah yang kedua adalah “Building Energy Performance” yang diajarkan oleh Prof. Chris di setiap hari Kamis pagi. Ruangan yang dipakai untuk kedua mata kuliah ini sama-sama berada di gedung Ell Hall. Dua mata kuliah yang sepertinya cukup menantang. Dua mata kuliah yang dilaksanakan di pagi hari dalam 2 hari berturut-turut.
Di mata kuliah Green Architecture, seperti biasa, aku selalu datang paling awal. Kali ini benar-benar paling awal sendirian. Beberapa menit kemudian datang seorang wanita, usianya mungkin sekitar 50-60 tahun, datang dan langsung menuju ke meja dosen. Berdasarkan informasi yang aku lihat di Google, sepertinya dia adalah Prof. Shenna.
“I usually be the first person in my class. Now, someone broke my record. are you student in Green Architecture course?” tanya Prof. Shenna dari depan kelas sambil tertawa kecil. Dia merasa lucu karena rekornya selama ini sebagai orang yang selalu pertama berada di kelas dipecahkan olehku di hari itu. “Yes, Mam. I assume you must be Prof. Shenna, right? I will be one of your students.” Jawabku dengan penuh semangat.
Prof. Shenna adalah seorang dosen jurusan Arsitektur yang sudah hampir 20 tahun mengabdi di Northeastern Universtiy. Sambil menunggu yang lain datang, aku dan Prof. Shenna sedikit berbincang tentang latar belakangku mengambil mata kuliahnya. Aku menceritakan alasanku mengambil mata kuliahnya karena rekomendasi dosenku juga dari jurusan Arsitektur Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya. Ilmu yang diajarkan olehnya cukup langka di Indonesia. Aku juga tertarik akan beberapa proyek dan riset yang dia kerjakan sehingga berharap dapat mempelajari beberapa ilmunya itu.