MEMBUNUH CUPID

Falcon Publishing
Chapter #3

Selembar Bulu

“Eh! Eh! Eh!” Mulut Agno terbuka lebar. Kaget bukan main!

Dia bukan hanya menarik selembar bulu, tapi sesosok makhluk ikut terseret masuk melalui jendela. Makhluk itu koprol dan berguling di udara sebelum jatuh berdebam karena tak berhasil menguasai keseimbangan. Agno melihatnya bangkit. Dalam satu kali sentakan, dia mengepakkan sayap lebar-lebar hingga menabrak dindingdinding lobi.

Agno mundur hingga punggungnya mentok dinding. “As… astaga! Ap… apa… apa ini?”

Agno melihat sayap berwarna hitam-keabuan berkilauan. Ukurannya begitu memenuhi ruangan hingga berdentang saat menabrak dinding-dinding lobi. Agno tahu bila berdiri tepat di tengah-tengah, seseorang berjarak seratus meter dari dinding ke dinding. Selebar itulah sayap makhluk itu.

Terdengar lagi suara berdentang-dentang seperti pan dai besi menatah logam membara. “Ahh!” gerutu makhluk itu jengkel. Rupaya dia sedang meringkas sayap untuk menyesuaikan lebar ruangan. Kini sayap itu sudah dikecilkan hingga selebar rentangan dua tangan ke samping kanan dan kiri.

Agno menoleh ke kanan dan ke kiri, berharap ada seseorang yang datang dan menyadarkannya dari mimpi aneh ini. Tapi tak ada satu orang pun yang muncul. Sungguh ini sulit dipercaya.

Bagaimana mungkin ada manusia—eh, makhluk asing bisa mbrojol masuk melalui kusen jendela yang dibuka sedikit? Dan kenapa makhluk ini memiliki sayap?

Kedua mata Agno semakin membulat takjub ketika makhluk itu berjalan mendekat kepadanya. “Eh, apa kerjaan lu?”

Apa maksudnya? batin Agno.

Kedua mata makhluk itu bergerak membaca name tag yang dipasang di vest kerja Agno. Begitu mengetahui bahwa perempuan di depannya bekerja mengurus bunga, secara tiba-tiba sayap lebar yang sebelumnya berwarna hitam berkilauan berganti menjadi susunan kelopak-kelopak mawar merah. Saat dikepakkan, tak ada satu pun kelopak yang lolos dari jalinannya.

“Kamu mau krisan, Sir?” 

Lihat selengkapnya