“Kamu serius Ne?!” seru Marsia ketika mereka sampai di lobi hotel. Lobi hotel yang hanya terdapat segelintir orang, membuat suara Marsia terpantul menjadi gaung kecil.
Kane berjalan cepat dan gelisah. Idenya memang konyol. “Lalu, kamu punya saran apa?”
“Jujur.” Marsia menghentikan langkah Kane yang berjalan mendahuluinya.
Kane melemparkan tawa sinis. “Tidak. Kita tidak punya cukup bukti yang mengatakan Katlyn selingkuh."
"Dan mengacaukan bulan madu mister Charles adalah hal terburuk dalam benakku,” lanjut Kane.
“Apa? Mana ada bulan madu tanpa pasangan. Adanya ya liburan.”
Kane menjentikkan jari. “Tepat sekali. Jadikan saja bulan madu ini liburan bagi dia.”
Marsia tertawa garing. “Lucu, Ne! Kamu lupa makan malam romantis? Aku sudah memesannya loh. Ditambah buket bunga lagi. Lalu, kunjungan butik. Memangnya kamu yang akan ke sana?”
Kane mengigit bibir bawahnya, yang dikatakan Marsia benar. Sebagian rencana sudah dipersiapkan, kalau cancel jelas akan menjadi kacau. Namun, Kane yakin pasti ada celah dari retaknya semua perencanaan yang dia buat.
Kane melirik jam tangannya. ”Kita pikirkan nanti. Ayo menemui mister Charles.”
Kane hendak pergi, tapi tangan Marsia mencegahnya. “Ne, kamu mau memanipulasi mister Charles? Ini nggak akan berhasil.”
Kane menatap tajam temannya. “Mar, kamu membutuhkan uang tambahan dan aku membutuhkan pekerjaanku. Jadi, ayo lakukan saja meskipun ini tidak mungkin. Berdoalah semoga ada keberuntungan di pihak kita. Lagipula aku tidak memanipulasi, hanya sedikit improvisasi.” Kane meninggalkan Marsia diikuti tatapan kesal temannya.
“Dasar gila.”
***
Restoran Kwee Zeen terlihat ramai dengan para tamu hotel. Mayoritas dari mereka adalah turis asing. Meskipun bukan hari libur, hotel ini lumayan dipenuhi pengunjung. Sepasang mata lentik menjelajah ke seluruh ruangan mencari orang yang dia cari.