Honeymoon Project

Andita Rizkyna N
Chapter #25

DUA PULUH EMPAT

Bayangkan. Kuda-kuda berlari lepas tanpa arah. Tanpa beban. Tanpa keterikatan. Mereka menggunakan instingnya untuk terus berlari berpacu dengan angin. Cepat dan semakin cepat. Seolah mereka adalah penguasa atas diri mereka. Hentakan kuat dari kaki-kaki mereka saling berlomba mencapai kesenangan mutlak.

Hingga ....

Sekelompok pengendali kuda memutar tali lasonya dan menangkap kuda-kuda itu agar menjadi miliknya. Mengekangnya kuat. Berharap mereka tunduk pada sang penguasa yang telah berganti.

Sayangnya kekangan itu terlalu kuat dan menyakiti diri hewan-hewan perkasa itu.

***

Rasa sakit itu belum hilang dan kini semakin bertambah. Persiapan lamaran Kane terlihat sangat merepotkan. Ibunya bersikukuh lamaran akan di adakan dua hari lagi. Hari ini, tepatnya hari Jum'at, ibu Kane, sudah hampir delapan puluh persen selesai mempersiapkan acara lamaran. Catering, sound system, kain sarimbit yang akan dikenakan oleh Kane dan Arkesh, mengundang saudara dan sebagainya.

“Ne, nanti ajak Arkesh cari peningset sepulang kerja. Sama cari cincin.” Ibu sibuk menulis sesuatu di sobekan kertas.

Kane hanya diam. Lidahnya masih mengecap sarapannya. Isi kepalanya belum bisa berpikir jernih sejak kejadian minggu kemarin. Dia berusaha tenang setelah melihat Arkesh bergandengan tangan dengan perempuan lain. Namun, tidak dipungkiri jika hatinya terasa tersayat. Hingga kini pun Arkesh tidak menghubunginya.

Ibu memberikan Kane selembar kertas yang sudah tertinta oleh tulisan tangannya. Gadis itu hampir tersedak melihat daftar yang dibuat ibunya. Benda-benda peningset yang harus dibeli Kane dan Arkesh. Terlalu banyak. Seolah Kane menodong Arkesh untuk membelikan itu semua.

“Bu, kenapa harus sebanyak ini? Kane nggak membutuhkan semua ini. Alat make up, terus apa lagi ini, daleman? Bu ....” Kane merengek untuk hal yang memalukan.

“Memang semua itu yang kamu butuhkan. Setelah ini Ibu mau ke EO untuk dekor.”

Lihat selengkapnya