Memoar

Oleh: Kurarin Arin

Blurb

Kematian kedua orang tuanya kala menjadi sukarelawan di pusat pengendalian wabah membuat Marsha harus menelan getir pahit kehidupan itu sendirian. Mati-matian ia berjuang menghidupi adik-adiknya.
Kemana kerabat yang lain? Mereka tidak menerima kehadirannya begitu juga adik-adiknya karena Ayahnya melanggar adat Padang setelah menikah dengan Ibunya, seorang dokter berkebangsaan Jerman.

Ia yang dipaksa dewasa sebelum waktunya. Dan segala kegagalan, kesulitan dalam sosial, pengucilan di lingkungan, cacat psikis, serta kekurangan dirinya membuat ia menderita beban mental yang luar biasa. Namun, semua itu rapi ia simpan sendiri. Sunyi, karena keluh itu hanya ia pendam jauh dalam hati. Sesekali mengeluh lalu mengadu pada Tuhan-Nya, "Tuhan, saking terlanjur jatuh cinta, Engkau nge-pranknya nggak setengah-setengah. Sabar saya bisa-bisa menjadi gila!!"

Bacalah ketika kamu mendengar Lagu Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti dari Banda Neira dan/atau Tiga Pagi dari Fletch

Lihat selengkapnya