Memorable Classroom

Nur Annisa
Chapter #28

27. Bukan Rama Sinta

Gemuruh di langit sana mungkin bisa menggambarkan bagaimana suasana hati Rasya ketika melihat Rama di depan kelasnya, tengah tertawa ceria. Pemuda yang beberapa hari lalu meminta untuk berpisah dengan alasan ingin fokus belajar itu nyatanya kini tak pernah tampak sibuk memegangi buku ataupun bolpoin saja. Meski sudah tak bersama lagi, hati Rasya masih ada pada Rama. Tertahan, menolak untuk dikembalikan. 

Karena itulah akhir-akhir ini meski tak ada apapun lagi hubungan yang mengikat antara keduanya, Rasya tetap bersedia meluangkan waktunya untuk memperhatikan Rama dari kejauhan, menatap pemuda itu dalam diam. Setiap hari, untuk membunuh rindu yang makin menggebu. Nampaknya hanya Rasya yang merasa kehilangan, sedang di sana Rama tampak kegirangan.

Hari ini adalah yang terparah. Ketika Rasya mendapati Rama yang tengah duduk bersama Nila, dengan syal berwarna ungu yang melilit di leher pemuda itu. Hujan turun, tapi tak meluruhkan air yang sejak tadi menggenang di mata gadis yang tengah menatap pilu itu. Rasya ingat dengan jelas, bahwa syal ungu itu milik Nila. Rasya dengar Nila sedang sakit sehingga harus memakai syal itu ke sekolah.

Tapi kenapa sekarang ada pada Rama? Kenapa mereka duduk berdua?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus saja berputar di otak Rasya. Gadis itu tak menangis, hanya matanya yang berkaca-kaca. Dengan langkah gusar ia pergi tanpa bicara. Ingin marah tapi tahu dirinya tak punya hak, sebab Rama bukan lagi miliknya. 

Rasya hanya menyesali kelakuan Rama yang seolah tak menghargai dirinya. Rama yang dengan kurang ajarnya memutuskan hubungan ini seolah Rasya adalah pengganggu. Bilangnya ingin fokus belajar, tapi alasan sebenarnya adalah karena ia bosan. 

"Rasya? Kenapa?" tanya Mika yang melihat gadis itu masuk ke kelas dengan mata memerah.

"Tadi aku lihat ...."

"Maaf, Ras."

Rasya dan Mika menoleh serentak. Mendapati Wira di ambang pintu. Dengan wajah yang tak kalah mendung.

"Ini kenapa sih? Kamu apain Rasya Wira?!" teriak Mika salah paham.

Rasya segera menghalangi Mika yang berniat mendekati pemuda itu. "Bukan Wira."

"Terus kenapa dia minta maaf kalau bukan dia yang salah?"

"Tadi aku lihat Kak Rama sama Kak Nila di depan kelas dua belas. Mereka duduk berdua, kak Rama pakai syalnya Kak Nila."

"Aku gak tau kalau dia lagi deket sama Rama, baru aja kudengar kabarnya dua hari lalu, dan ternyata sekarang mereka udah berani nampakin," ungkap Wira menambahkan. "Padahal aku sudah bilang sama Nila, dia boleh selingkuh sama siapa aja asal jangan satu sekolah sama aku."

Lihat selengkapnya