MEMORI BUNGA DAISY

trianpn_
Chapter #7

6: Terima Kasih

Galih dan Naura terlihat tengah duduk berhadapan di sebuah kursi yang ada di halaman minimarket sekolah. Di atas meja, tergeletak beberapa makanan ringan dan juga kaleng minuman. Mereka tampak asik bercengkrama dan beberapa kali saling bertukar tawa karena hal lucu yang tengah keduanya bicarakan.

"Lo masih ingat nggak, waktu dulu kita manjat pohon belimbing?" tanya Naura dengan ekspresi wajah bahagianya.

Galih mengerutkan dahinya, mencoba mengingat-ingat kembali kenangan masa kecilnya. "Yang mana, sih, kok gue jadi lupa?"

Naura menatap Galih dengan gemas. Lalu dia sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan seraya berkata, "Itu loh, yang pas tiba-tiba ada petir dan kita berdua langsung loncat karena kaget. Alhasil kaki gue patah dan tangan lo kenak tai ayam. Masa lo udah lupa, Lih?"

"Oalah yang itu?!" seru Galih setelah dia ingat akan kejadian yang dimaksud Naura. "Emang parah, sih. Lo bahkan nggak bisa jalan selama seminggu gara-gara itu."

Naura tertawa. "Dan lo semalaman nangisin gue, padahal gue yang sakit aja malah seneng karena dapat banyak makanan."

"Ya gimana, gue merasa bersalah aja karena yang pertama ngajak manjat 'kan gue. Tapi setelah mendengar pengakuan lo barusan, gue jadi nyesel pernah nangisin lo, Nau."

"Kurang ajar!" seru Naura yang kemudian di susul oleh suara tawa dari mereka.

Di sela-sela obrolan mereka, tiba-tiba Naura tak sengaja melihat seseorang yang dia kenal tengah melintas di depannya. "Dimas?!"

Si pemilik nama pun berhenti dan menoleh ke arah Naura. Lalu Naura menyambutnya dengan tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya. "Sini!"

"Siapa, Nau?" tanya Galih dengan ekspresi wajahnya yang polos.

"Teman gue," jawab Naura berbisik, "nanti gue kenalin."

"Hai, Nau?" sapa Adimas setelah sampai di meja Naura dan Galih. Kemudian dia melirik Galih yang juga menatapnya dengan rasa penasaran. "Ini?"

"Oh iya, kenalin dia sahabat gue, namanya Galih." Naura menunjuk ke arah Galih. Kemudian dia beralih menunjuk Adimas seraya berkata, "Dan Galih, ini Adimas, orang yang pernah gue ceritain ke lo lewat chat."

"Salam kenal," ujar Galih sambil mengulurkan tangannya ke arah Adimas.

Adimas pun segera menjabat tangan tersebut. "Salam kenal juga."

"Aduh, sampai lupa nyuruh lo buat duduk." Naura menarik sebuah kursi yang ada di sampingnya untuk diberikan kepada Adimas. "Silahkan duduk, Dim."

"Thanks, Nau." Adimas pun menurut dan akhirnya duduk di antara dua orang bersahabat tersebut.

Lihat selengkapnya