MEMORI BUNGA DAISY

trianpn_
Chapter #2

1: Pertengkaran

Awalnya suasana kantin di SMA Surya Bakti dalam keadaan baik-baik saja, semua murid juga terlihat sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Tetapi setelah kedatangan Kavin bersama dengan gerombolannya, keadaan kantin pun mendadak menjadi ricuh.

"Gue bakal bikin makanan lo lebih enak dalam waktu sedetik." Setelah mengatakan hal tersebut, tiba-tiba Kavin meludahahi nampan yang berisikan makanan milik Galih yang kini tengah duduk tepat dihadapannya.

Galih tampak menunduk dengan perasaan takut, namun sebenarnya kedua tangannya tengah mengepal erat di bawah meja karena berusaha menahan amarahnya agar tidak meledak di saat itu juga.

"Sekarang makanan ini terlihat lebih layak buat orang kayak lo," desis Kavin, "cepat makan!"

Mendengar perintah dari Kavin, Galih tak langsung menuruti begitu saja. Bagaimanapun, makanan yang ada dihadapannya kini sudah tidak bisa untuk dia makan. Tetapi jika dia menolak, Kavin akan melakukan hal yang lebih buruk lagi dari ini.

"Sa-saya...," gumam Galih ragu.

"Kenapa lo malah diem, bangsat?! Cepat makan!" umpat salah satu teman Kavin sembari mendorong kepala Galih dari samping dengan kasar.

Galih masih diam, dia terlihat sangat bimbang dengan apa yang harus dia lakukan. Pilihannya hanya dua, makan atau melawan. Tetapi di saat dia tengah bergelut dengan pikirannya, mendadak tubuhnya ditarik paksa oleh teman Kavin yang lainnya, sehingga membuat dirinya jatuh terduduk ke lantai.

"Sialan, tinggal makan aja lama banget!" Kavin menggerutu seraya bangkit dari tempat duduknya. Lalu dia menumpahkan nampan yang berisi makanan tadi tepat ke atas kepala Galih.

Semua yang dilakukan Kavin terhadap Galih barusan ternyata tak luput dari perhatian banyak orang yang masih berada di kantin. Anehnya, mereka hanya menonton tanpa berniat membantu sedikit pun Galih yang tengah dirundung oleh geng Kavin.

Kavin berjongkok dan sedikit mencondongkan wajahnya ke telinga Galih. Kemudian dia berbisik, "Ini balasan buat lo karena udah mengusik hidup gue. Dan sekali lagi cari masalah sama gue? Habis lo!"

Tuk!

Kavin terdiam sejenak ketika ada sesuatu yang mengenai kepala bagian belakangnya. Dia berdiri sembari berteriak marah. "Anjing! Cari mati lo?!"

"Minta maaf ke dia!"

Kavin tertawa sinis, secara perlahan dia melangkah mendekat ke arah orang yang telah melempari kepalanya menggunakan sepatu. "Jangan ikut campur, kalo lo nggak mau bernasib sama kayak dia."

"Gue nggak peduli! Yang gue butuhkan sekarang cuma permintaan maaf lo ke dia," sahut Naura dengan berani.

"Emang lo siapanya dia? Ibunya? Atau pacarnya?" tanya Kavin yang terdengar seperti sedang mengejek.

Lihat selengkapnya