Memori di Santorini

Muhammad Haryadi
Chapter #7

Dokter Elena

Langit Santorini, yang sore itu berwarna keperakan, seolah menyimpan rahasia yang tak diucapkan oleh siapa pun.

Tasya duduk di ruang konsultasi rumah sakit itu — ruangan beraroma lavender dan antiseptik, seakan dirancang untuk menenangkan jiwa yang goyah. Namun, ketenangan itu tak cukup membungkam gemuruh yang perlahan tumbuh di dalam dadanya.

Di hadapannya, seorang wanita berambut pirang keemasan dengan sorot mata hijau yang tajam menatapnya penuh kehati-hatian. Dokter Elena Papadakis — psikiater utama di Santorini Medical Institute, yang dikenal karena ketegasan sekaligus kelembutannya.

“Bagaimana tidurnya semalam, Miss Tasya?” suara Elena lembut, namun di balik intonasi profesional itu, ada nada analisis yang dalam — seperti seseorang yang tengah menelusuri labirin pikiran orang lain.

Tasya terdiam sejenak, lalu menjawab pelan, “Aku… tidak yakin. Ada suara. Suara laki-laki… memanggil namaku.” “Laki-laki?” Elena mencondongkan tubuh sedikit. “Apakah kau mengenalnya?”

Tasya menggeleng pelan, lalu mengusap pelipisnya. “Aku tidak tahu. Tapi entah kenapa… suaranya membuatku merasa aman. Seperti seseorang yang… dulu pernah aku kenal.”

Lihat selengkapnya