Rin bersama Andrew mengunjungi rumah ibunya. Rumahnya kosong dan terlihat sudah lama tidak ditempati. Dia yakin kalau ibunya tidak pernah kembali lagi ke Jakarta. “Kau merindukannya?” tanya Andrew.
“Tidak tahu. Ada kala aku rindu, tapi aku tidak bisa melupakan rasa sakit hatiku saat mama menamparku dulu.” Duduk di kursi panjang teras rumahnya.
“Aku paham. Nanti kau juga pasti akan siap untuk menemuinya. Dia mamamu dan akan selalu jadi mamamu, seburuk apa pun.” Mengelus pundak Rin.
Hari ini adalah hari keberangkatan untuk Rin, Charles dan Emma. Ayah Rin juga berangkat ke Singapura kembali hari ini. Rin berangkat ke bandara ditemani bibi, paman, kekasihnya dan teman-temannya, kecuali Christina dan Emily karena mereka sudah berangkat ke Malaysia 2 hari yang lalu.
Rin menangis dipelukan bibinya. Dia tahu dia pasti akan sangat rindu dengan keluarganya. Charles yang matanya sudah merah teteap berusaha kuat di depan kekasih dan orang tuanya. Dia tidak ingin terlihat lemah.
Di lain sisi Emma mengucapkan salam perpisahan dengan Kevin. Dia memeluk Kevin. “Jaga dirimu di sana,” kata Kevin. Emma melepaskan pelukannya dan menatap Kevin.
“Setelah ini kita tidak bertemu. Entah kapan kita akan bertemu kembali. Kau juga belum tahu apa rencanamu kedepannya. Bekerja atau melanjutkan pendidikan. Aku benci harus berpisah seperti ini dan harus menyimpannya dan membawanya sampai ke London,” ucap Emma.