Rin duduk bersama Rara, Emily dan Christina di perpustakaan. Terlihat Rin sangat semangat mengerjakan tugas kuliahnya. Rin bertanya pada mereka bagaimana tugas presentasikan yang akan dikumpulkan 2 minggu lagi. Christina memberitahu Rin kalau mereka tidak sekelompok dengan Rin. Kelompoknya hanya berisi 3 orang dan Rin sekelompok dengan Andrew dan Charles. Mendengar temannya Rin hanya mengangguk dan pergi mencari buku lain untuk referensi.
Bukannya melihat buku-buku pengetahuan, Rin malah melihat-lihat buku dongeng bahasa Inggris dan menemukan sebuah buku berjudul “One Hundred of Million Dream”. Bukunya sudah cukup usang, ujung-ujung sisi buku sudah banyak terlipat. Bahkan warnanya bukunya sudah memudar.
Rin membuka buku itu, rupanya itu adalah buku kumpulan dongeng untuk anak-anak. Lalu ia membacanya sedikit. Rin terlihat suka membaca buku dongeng itu, tiba-tiba Rin teringat sebuah jalan, hujan, dan buku yang jatuh. Kepalanya sakit karena teringat hal itu, Rin menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menenangkan pikirannya. “Kau tidak apa-apa Rin?” tanya seorang gadis sambil memegang bahu Rin. Rin mengangguk dan melihat gadis itu. “Emma ... namaku Emma. Aku teman kuliahmu juga,” ucap gadis itu. Rin tidak menjawab Emma dan pergi begitu saja meninggalkan Emma sambil membawa buku dongengnya.
Di kantin Charles dan Andrew membahas tentang kondisi Rin. Menurut Charles memang bagus untuk Rin kalau tidak mengingat ingatannya. Lagi pula membutuhkan waktu yang lama untuk memulihkan ingatan seseorang dan itu hanya akan membuang waktu saja. Jadi, lebih baik kalau Rin tidak usah berusaha dengan keras mendapatkan kembali ingatannya. Biarkan saja berjalan sesuai takdirnya.
Untuk orang lain dan Rin sendiri memang baik kalau Rin tidak ingat dengan kenangannya, tapi bagi Andrew sangat berat. Begitu banyak yang sudah dilewatkan bersama Rin, akan sedih kalau Rin tidak mengingatnya sedikit pun. Charles yang mengetahui kesedihan temannya mencoba menghibur Andrew dan berusaha menguatkannya. Charles meminta Andrew untuk selalu mengingat sebuah kalimat “Focus on making her fall in love with you”. Andrew lagi dan lagi menggeleng kepala dan menghela nafas panjang mendengar ucapan temannya.