Selesai mandi, Rin membuka kotak yang diberikan Andrew. Dalam kotak itu terdapat sebuah buku berjudul “Continue Our Story”. Sebuah buku dongeng anak-anak. “Waktu itu meledekku membaca buku dongeng. Sekarang malah memberi buku dongeng,” ucap Rin. Kemudian dia membuka surat yang ada dalam kotak.
“Happy Anniversary 4. Rin, ini adalah hadiah wajib tahun ini. Aku tidak memberikan hadiah spesial untukmu karena aku belum menemukan sesuatu yang spesial untukmu. Selalu bahagia dan selalu tersenyum. Aku tidak romantis. Jadi, kata-kataku biasa saja. #4”
Rin tertawa membaca suratnya. Tapi, dirinya bingung dengan maksud dari hadiah wajib dan hadiah spesial. Rin mengirim pesan kepada Charles untuk mempertanyakan maksud dari hadiah wajib dan spesial yang di sebutkan dalam surat.
RIN: “Char, dalam pertemanan kita saat anniversary. Selalu ada memberi hadiah wajib dan hadiah spesial?”
Charles yang sibuk bermain game online membaca cepat pesan dari dan membalasnya.
CHARLES: “Aku tidak tahu.”
Rin tentu saja heran dengan balasan sepupunya itu. Mereka berteman bersama, tapi bagaimana bisa Charles tidak tahu.
Keesokan harinya Andrew sarapan bersama kedua orang tuanya. Andrew menikmati makanan dengan lahap. Ibunya sampai sedikit heran melihat putra keduanya berubah dalam semalam.
“Aku rasa tadi malam adikku tidak makan,” ucap Andrean. Anak paling besar, sekaligus kakak Andrew.
“Pasti karena kak Rin,” celetuk Sarah, anak paling kecil dalam keluarga ini.
Mendengar kakak dan adiknya yang meledek. Andrew menurunkan sedikit semangat makannya. Dia yakin dalam hitungan detik ayahnya pasti akan bertanya.
“Kau masih bergaul dengan Rin Rylee?” tanya ayahnya.
“Iya.”
“Papa masih tidak suka dengan Rin.”
“Tapi dia berprestasi. Aku suka,” sambung ibu Andrew.
“Sudahlah Pa. Masih pagi untuk ribut. Andrew cepat makan dan pergi kuliah,” kata Andrean yang meredam perdebatan.
Andrew tahu hal ini akan terjadi. Dia juga tahu kakak laki-lakinya pasti akan membantu. Itulah poin penting jika memiliki saudara. Apalagi kalau saudara yang pengertian.