Sepulang dari kuliah Rin berkunjung ke kos Emma. Dia ingin membahas soal tugas kelompok mereka. Semakin hari Rin jadi semakin dengan Emma. Suasana yang canggung perlahan-lahan hilang. Kedekatan mereka berdua membuat teman-teman Rin menjadi heran. Entah apa yang dulu pernah terjadi di antara mereka, tapi teman-teman kuliah Rin selalu membicarakan soal kedekatan mereka berdua.
Emma menyambut Rin di kosnya. Dia membeli beberapa camilan untuk Rin dan dirinya. Emma tertawa melihat Rin yang ke mana-mana selalu ada buku dongeng di tasnya.
“Berhenti tertawa. Buku dongeng itu sangat menyenangkan.”
“Iya ... iya. Tapi, cuman kau temanku yang suka membaca buku dongeng. Temanku yang lainnya banyak membaca novel.”
“Itu karena mereka wanita normal. Sementara aku, Rin Rylee adalah wanita never normal.”
“Oke, terserah dirimu. Ayo bahas tugas kita. Tutup buku dongengnya.”
Seharian penuh Rin menghabiskan waktunya di kos Emma. Mereka membahas bahan apa yang akan mereka gunakan untuk membuat tugas mereka. Waktu mereka tersisa 3 hari lagi untuk membuat perencanaan.
Saat Rin ingin pulang, Kevin baru saja sampai. Emma menyuruh Kevin untuk langsung pulang saja karena kerja kelompok sudah berakhir. “Tidak ada gunanya datang jam segini. Ini sudah jam 5 sore. Lain kali jangan terlambat,” ucap Emma. Kevin memegang tangan Emma. Dia berulang kali mengucapkan permintaan maaf. Emma melepaskan tangan Kevin dan berkata, “Kalau besok kau telat. Aku akan hapus namamu dari kelompok.” Kevin mengangguk mendengar Emma.
Rin pamit pulang dengan Emma dan Kevin. Hari ini Charles dan Andrew sibuk, jadi tidak ada yang menjemput Rin. Karena hari semakin gelap. Kevin menawarkan tumpangan untuk Rin. Awalnya Rin menolak. Dia merasa tidak terbiasa pergi dengan orang lain, selain Charles dan Andrew. Emma memaksa agar Rin ikut dengan Kevin dari pada sesuatu yang tidak baik terjadi. Jadi, Rin akhirnya pulang Kevin.
Dalam mobil Rin saling mengirim pesan dengan Andrew.
ANDREW: “Sekarang sedang di mana?”
RIN: “Dalam perjalanan pulang ke rumah. Besok sibuk? Ayo ke toko buku. Setelah itu makan siomay.”