Andrew mencari Charles di kampus, tapi tidak menemukannya. Dia pikir hari ini Charles tidak masuk kuliah. Namun, dia ingat kalau tadi pagi Rin berangkat bersama dengan Charles. Jadinya Andrew terus mencari ke sekeliling gedung fakultas.
Akhirnya Andrew menemukan Charles yang sedang duduk di kursi dekat koridor. Andrew menghampirinya dan bertanya kenapa Charles tidak membalas pesannya. Charles diam tidak menjawab sedikit pun. Wajahnya lemas dan keadaannya terlihat sangat menyedihkan. Andrew memegang pundak Charles dan berkata, “Pasti ini soal masalah kau bolos kuliah selama 5 hari, kan?”
Charles menjelaskan apa yang telah terjadi tadi malam. Dia bingung bagaimana cara yang tepat untuk minta maaf pada orang tuanya karena sudah berbohong dan mengecewakan mereka. Dia laki-laki jadi sedikit merasa gengsi dan malu untuk meminta maaf walau dengan orang tuanya sendiri. Charles sangat merasa bersalah dengan ayah dan ibunya atas perilaku buruknya. Dia bolos kuliah selama 5 hari. Tapi dia bilang kalau dia mengikuti pelajaran dengan baik. Sampai Prof. Hendrawan menelefon ayah dan ibunya.
“Charles, kau tahu aku merasa kalau aku sangat beruntung menjadi bagian dari orang yang berpikir seperti ini.”
“Apa?”
“Charles, dengarkan aku baik-baik. Jarang ada orang yang mau dan bisa berpikir seperti ini. Laki-laki tidak harus memiliki rasa gengsi untuk minta maaf dan mengakui kesalahannya. Akui kesalahan kita dan minta maaf. Tidak ada yang salah dengan itu.”
Charles diam saja. Tidak menjawab apa pun. Andrew mengajaknya untuk ke kelas. Sebentar lagi kelas Prof. Sarita akan dimulai. Kalau mereka telat, mereka tidak akan masuk kelas.
Ny. Rani mengunjungi kakak perempuannya, Ny. Ramida. Dia membicarakan soal Charles dengan kakaknya. Sebagai seorang kakak Ny. Ramida memberikan nasihat yang baik untuk adiknya. Dia yakin keponakannya, Charles pasti akan sadar kalau yang dia lakukan sudah salah. Ny. Ramida adalah bibi yang dekat dengan Charles sejak kecil. Dia tahu betul seberapa nakal keponakannya. Ditambah lagi dari kecil Charles selalu satu sekolah dengan Rin. Jadi, dia tahu bagaimana pergaulan Charles.
Di kantin Rin makan bersama Emma dan Kevin. Mereka makan sambil berbincang bersama-sama. Dari meja lain Andrew, Charles, Rara, Christina dan Emily memperhatikan mereka.
“Aku sangat muak dengan Kevin. Kau lihat ... kau lihat ... kenapa dia memberi makanannya pada Rin. Memangnya dia tahu apa yang Rin suka,” kata Charles.
Rara menendang kaki Charles untuk menyadarkannya. Mereka semua tidak mempermasalahkan soal Rin makan bersama Kevin dan Emma. Tetapi, yang mereka pikirkan adalah Andrew. Wajah Andrew sudah dari tadi cemberut. Bahkan bibirnya sampai mengerucut.
“Andrew, aku yakin Rin tidak akan suka dengan Kevin. Tenangkan hatimu dan dirimu,” ucap Rara perlahan.