Ny. Ramida membuat acara BBQ di rumahnya untuk merayakan 8 tahun berdirinya toko kue miliknya. Ny. Ramida mengundang teman-temannya dan Rin juga mengundang teman-temannya, termasuk Emma dan Kevin ke acara BBQ tersebut.
Andrew sangat tidak suka melihat Kevin yang datang dengan membawa karangan bunga besar untuk ibu Rin. Dia merasa Kevin berusaha mengambil hati ibu Rin. Kevin menghampiri Rin yang sedang memanggang sosis. Dia berniat membantunya.
“Wanita cantik tidak boleh ada bau asap. Sini biar aku yang memanggangnya untukmu,” kata Kevin.
“Terima kasih Kevin.”
“Rin, kau sangat cantik hari ini. Sebenarnya setiap hari juga cantik.”
“Uhhhh, jangan gombal begitu. Aku jadi malu.”
Andrew melihat Kevin dan Rin segera menghampirinya. Andrew menatap sinis Kevin. Dia datang dan langsung berdiri di samping Rin sambil merangkul pinggang Rin. Tingkah lakunya ingin menunjukkan pada Kevin kalau Rin adalah wanitanya. Maka, Kevin tidak berhak dan tidak boleh mengganggu Rin.
“Apa kau tidak bisa mengobrol dengan orang lain?” tanya Andrew.
“Andrew, aku diam selama ini. Tapi kali ini tidak. Kau sudah berapa kali mengganggu pembicaraanku dengan Rin. Rin temanku. Aku berhak mengobrol dengannya,” sahut Kevin sambil menaruh kedua tangannya di pinggang.
“Rin memang temanmu. Tetapi, apa kau benar-benar menganggapnya teman?”
“Itu bukan urusanmu,” sahut Kevin yang semakin emosi.
“Stop! Kalian kenapa si? Jangan kacaukan acara mamaku. Kevin pergi temani Emma. Kasihan dia sendiri duduk di situ,” ucap Rin yang menghentikan pembicaraan Kevin dan Andrew.
Ny. Rani dan suaminya datang dengan membawa beberapa makanan untuk tambahan. Charles tidak ikut datang bersama orang tuanya. Andrew berusaha menghubungi Charles. Namun, tidak diangkat sama sekali. Rin bertanya pada bibinya kenapa Charles tidak ikut. Ny. Rani bilang kalau Charles sedang dalam perjalanan menjemput temannya. Andrew bingung siapa teman yang dimaksud oleh Ny. Rani. Karena semua teman Charles juga teman Andrew.