Memories

Nany Parker
Chapter #22

Chapter 22: Ibu, Precious Flower

“Aku sudah ingat semuanya dari beberapa bulan yang lalu.”

“Kenapa tidak bilang dengan Ma kalau Rin sudah ingat?”

Rin berdiri dari tempat duduknya. Matanya menatap ibunya sangat dalam.

“Karena aku ingin tahu kenapa Ma ingin aku tidak ingat apa pun!”

Ny. Ramida menangis, dia tidak bisa menjawab perkataan Rin. Ny. Ramida tidak tahu harus bagaimana menjelaskan pada Rin keadaannya. Sebagai ibu, Ny. Ramida berada di posisi yang serba salah. Rin berjalan menuju ibunya. Air mata sudah mengalir di pipinya. Rin bersujud di depan ibunya dan Rin meraih kedua tangan ibunya.

“Aku tahu aku salah, aku sudah menyusahkan Ma, aku membuat Ma malu, aku bukan anak yang baik. Tetapi, kenapa harus seperti ini. Kenapa Ma tidak meminta dengan baik untuk aku mengubah diriku? Kenapa harus begini? Kenapa?”

“Sulit untuk Mama ceritakan Rin. Ini salah Mama sebagai ibu. Mama gagal menjadi orang tua untukmu.”

“Apa tidak ada cara lain. Aku sangat sedih dan sangat kecewa dengan Ma. Begitu banyak yang aku lupakan. Kenangan masa kecilku bersama Ma dan Pa, pertemananku, bahkan aku tidak ingat dengan orang yang aku cintai.”

“Ma minta maaf Rin. Ma tidak mau Rin terluka. Ma sayang Rin.”

“Ma bisa berlarih dengan jauh. Tapi, Ma tidak bisa bersembunyi dari kenyataan dan fakta.”

Ny. Ramida mengusap air matanya. Dia meminta Rin untuk berdiri. Kedua tangannya menyentuh pipinya putrinya dengan lembut dan matanya yang masih berkaca-kaca menatap Rin. Air matanya terus jatuh. Walau dia berusaha menahannya. Ny. Ramida memeluk Rin. Tangis ibu dan anak tak terbendung. Mereka menangis bersama, mengeluarkan semua beban yang selama ini mereka simpan. Walau kenyataannya air mata tidaklah menyelesaikan sebuah masalah.

Lihat selengkapnya