Memories

Nany Parker
Chapter #24

Chapter 24: Andrew dan Rin

Ny. Ramida bertemu dengan ayah Rin hari ini. Mereka membuat janji di rumah sakit yang dulu tempat Rin dirawat saat kecelakaan. Ny. Ramida mengajak ayah Rin untuk membahas soal kondisi Rin yang sekarang dengan dokter yang merawat Rin dulu.

“Apa yang sebaiknya kami lakukan untuk Rin Dokter Alex. Dia mungkin memang sudah mendapatkan kembali ingatannya, tapi itu tidak semuanya,” kata Ny. Ramida.

“Aku harus memeriksanya terlebih dahulu. Akan lebih baik kalau ada waktu tolong ajak Rin kesini agar aku dapat mengecek kondisinya. Aku sudah bilang dari awal, kalau soal ingatannya. Itu hanya berurusan dengan waktu. Terapi yang dulu aku ajukan untuk Anda, Ny. Ramida hanyalah untuk mempercepat agar ingatannya kembali. Tetapi, tetap saja hasilnya tergantung pasien sendiri. Semua ingatan atau sebagian yang dia dapatkan,” jawab Dokter Alex.

“Apa otak bisa menentukan ingatan mana yang kembali dan tidak kembali. Seperti misalnya, kenangan buruk atau pengalaman buruk yang tidak kembali diingat?” tanya ayah Rin.

“Itu tergantung. Tapi, kebanyakkan kasus yang aku hadapi. Biasanya otak bekerja sesuai perintah kita sendiri. Kenangan buruk atau pengalaman buruk dapat benar-benar dilupakan karena kita sendiri yang tidak menginginkannya. Kita saja yang tidak sadar melakukannya,” jelas Dokter Alex.

“Kalau begitu kami permisi dulu Dokter. Terima kasih atas waktunya. Nanti kalau ada waktu akan mengajak Rin untuk kesini,” pamit Ny. Ramida.

Ny. Ramida kembali membahas soal Rin dengan mantan suaminya di toko kuenya. Mereka mungkin sudah lama berpisah, tapi kalau soal anak, maka mereka harus bersama-sama. Tuan Jack memberitahu Ny. Ramida kalau 2 bulan yang lalu Rin menelefonnya. Rin mengabari ayahnya kalau dia sangat merindukan ayahnya dan dia sudah ingat semuanya kembali. Tetapi, Tuan Jack sadar kalau Rin sudah melupakan satu masa lalunya yang sebenarnya memang akan lebih baik kalau Rin tidak mengingatnya.

“Lebih baik kita pikirkan cara atau solusi kalau suatu hari nanti Rin ingat dengan masa lalu,” saran Tuan Jack.

“Mulai sekarang kau harus sering bertemu dengannya. Aku yakin dia sangat merindukanmu, bahkan kau yang dia hubungi saat mendapat kembali ingatannya,” ucap Ny. Ramida.

“Kita dari awal sama-sama salah. Ada sebab-akibat. Kau mungkin salah, tapi kau salah juga karena aku. Aku sebabnya.”

“Dan karena kebodohanku, anakku sendiri menjadi korbannya,” sambung Ny. Ramida yang menyeka air matanya.

Lihat selengkapnya