MEMORIES

Meria Agustiana
Chapter #22

Part 21 END

Satu bulan kemudian

Mel duduk didepan cermin. Dia tampak sangat cantik mengenakan baju kebaya putih. Riasan yang tidak begitu tebal menambah kesan ayu pada wajahnya yang memang sudah sangat cantik. Siger sunda yang bertengger diatas kepala membuatnya semakin mempesona dengan aura pengantin yang begitu kuat. Mata lebar dibalut dengan softlens membuat tatapannya menjadi tajam namun penuh dengan keteduhan.

"Sudah siap sayang ?" Bunda memanggil dari balik pintu. Mel menoleh kearah bunda dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipi dikedua sisinya. Mel berdiri dan kembali memandang dirinya didepan cermin besar yang memperlihatkan seluruh tubuhnya yang berbalut kebaya putih. Mel menarik nafas dalam-dalam dan berjalan perlahan menuju tempat yang akan menjadi awal baru dalam hidupnya.

Mel berjalan begitu anggun menuju tempat ijab kobul dilaksanakan. Semua mata tampak melihat Mel yang memang sangat cantik hari ini.

Hari ini adalah ijab kobul Mel untuk kedua kalinya dengan orang yang sama. Tidak banyak yang hadir dalam acara ini. Hanya orang tua dan beberapa orang terdekat saja. Mereka tidak mengundang banyak tamu karena ingin acara yang sakral. Setelah ijab kobul mereka akan mengundang banyak orang pada saat acara resepsi.

Mel duduk disamping kiri Arya. Mel tersenyum begitu manis yang dibalas senyum pula oleh Arya. Tari mengenakan kerudung putih kepada kedua calon pengantin ini. Arya dengan balutan busana putih terlihat sangat tampan dan juga karismatik.

"Baiklah mari kita mulai acara ijab kobul hari ini." Ucap penghulu yang ada dihadapan mereka.

Arya mengulurkan tangnnya kepada penghulu untuk memulai ijab kobul.

"Bismillahirohmanirihim..." Semua tampak hikmat menyaksikan pernikahan dua orang yang begitu saling mencintai. Rintangan berat yang mereka lalui selama ini membuat banyak orang yang datang meneteskan air mata.

Allah memang tidak pernah ingkar akan janjinya. Setelah kesulitan dan penderitaan yang mereka alami selama ini, Allah masih merestui mereka sampai pada titik ini. Mereka yang hampir terpisah oleh maut dan Allah masih memberikan kesempat mereka untuk bersatu kembali. Jika dia memang jodoh kita, maka seberat apapun rintangannya dia akan tetap menjadi jodoh kita.

Satu tahun kemudian

Lihat selengkapnya