Memories In Klaten

Nur Fitria Aziz
Chapter #7

Kawah Putih Klaten

Tujuan destinasi selanjutnya yaitu Kawah Putih yang berada di Dukuh Gajahrejo, Desa Talang, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Objek wisata yang berdiri di hamparan gunung kapur seluar 1,5 hektar ini, rencananya akan disempurnakan dengan membangun wahana water boom dan kafetaria. Meski masih dalam tahap pembangunan, namun banyak spot foto yang instagramable sudah bisa menjadi ajang selfie.

Kira-kira 15 menit perjalanan kami dari bukit Sidoguro menuju ke bukit kawah putih Bayat, Klaten. Sesampai kami di tempat parkir, kami semua turun untuk mulai berjalan ke kawah putih, ada salah satu staff yang mengurus tiket di loket karcis, hanya merogoh kocek sebesar Rp 3000,- per orang untuk tiket masuk, ya sangat murah memang. Tetapi, pemandangan di dalamnya tak murahan pastinya.

Untuk ke kawah putih, lagi-lagi kami semua harus menaiki anak tangga buatan yang sangat terjal dan tinggi. Di sebelah kanan, kami melihat ada terdapat tulisan 'kawah putih negeri dongeng'. Sebelum kami memasuki objek wisatanya, ya Jen mengajak semua member DCT berfoto di sana dengan pose berpencar pengambilan foto dari anak tangga paling bawah. Tak lupa setelah itu, aku dan Nabila juga diajak berfoto bersama di sana. Semua semangat menaiki anak tangga tak terkecuali Jisang yang saat di bukit Sidoguro terus-menerus mengeluh. Mungkin ia sudah belajar dari destinasi sebelumnya kalau untuk mencapai destinasi perbukitan yang indah, harus melewati anak tangga yang melelahkan.

Woah! Daebak! Noona! Ayo ambil foto kami di sana!" seru Sun mendekat ke salah satu spot foto sebuah kolam diantara bebatuan dan tanaman taman melingkari kolam yang pertama kali ia lihat ketika sudah sampai di tempat wisata.

"Ya! Sun-ah! Kau kira dia pothografer, ayo kita berfoto berdelapan!" sahut JMin sengaja menarik tanganku, keterkejutanku benar-benar menguasai ku, aku pun refleks menepis genggaman tangannya di pergelangan tanganku.


"Heiya! Noona seorang multitalenta dia bisa menjadi tour guide dan pothografer profesional sekaligus. Setelah kita berenam, nanti kita berdelapan." jawab Sun ceplas-ceplos.

"Oh ya Tuhan." keluh Jen.

"Yang sabar, heum! Kau tahu seperti apa Sun." lanjutnya Jen sambil menepuk pundak JMin dan tersenyum melihat tingkah satu member itu. 


"JMin-ah, tak apa. Ayo segera menempatkan diri!" lirihku.

Akhirnya, berenam Sun, Jen, Jun, JMin, Chen, dan Jisang menempatkan posisi masing-masing, tiga di sebelah kanan tulisan 'Sendang DewiKirana' dan yang tiga lagi di sebelah kiri tulisan dengan posisi berpencar. Aku pun siap membidik gambar mereka di antara banyak tanaman bebatuan dan memberi aba-aba agar mereka siap berpose sampai tiga kali.

Sesie foto di Sendang Dewi Kirana selesai setelah foto kami berdelapan diambil oleh staff. Perjalanan kami dilanjutkan ke miniatur tulisan Hollywood yang seharusnya tulisan raksasa itu hanya ada di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Tetapi, tak perlu jauh-jauh sampai ke sana, di kawah putih pun ada meskipun hanya miniaturnya.

Kali ini, Jisang yang sangat antusias untuk berfoto di sana mengajak semua hyungnya.

"Ah, ayo! Kita berfoto di sana! Noona, kau bisa mengambil gambar kami?" ajaknya dan memintaku mengambil gambar lagi.

"Ya. Silakan atur posisi kalian sendiri!" jawabku menyuruh mereka menempatkan diri dan berpose. Seperti biasa aku mengambil gambar mereka dengan tiga pose yang berbeda.

Masih banyak spot foto selfie yang belum mereka coba, ada sayap transparan, couple bride dengan pakaian adat Jawa tengah, pintu langit, dan masih banyak lagi. Tapi, semua itu belum juga terpenuhi mereka berhenti di sebuah gazebo.

"Hew, Noona! Baru dua tempat rasanya kakiku mau lepas... Bahkan di sini belum semua kita lihat." rengek Jun sambil memijat-mijat seluruh kakinya. 

"Istirahatlah sebentar! Kita masih mempunyai banyak waktu. Nanti sebelum kita ke bukit cinta, kita makan bakso dulu ya? Oke?" ajakku riang.

"Ho, ide bagus!" sahut Chen.

Lihat selengkapnya