Memories of You in Seoul

nayla shafiyah
Chapter #1

Bab 1

Pesawat Korean Air yang membawa Jeong Tae-Hyun dari pulau Jeju, mendarat sempurna di bandara Incheon, Seoul. Penerbangan sempat delay selama satu jam. Seharusnya, sejak pukul delapan lewat, Hyun sudah berada di Seoul. Hyun melirik arlojinya yang telah menujukkan pukul sembilan lebih sepuluh menit. Pria itu menarik napas pelan, itu artinya, ia akan terlambat.

“Kita langsung ke rumah sakit!” perintah Hyun kepada sopir pribadinya.

Laki-laki yang sedang duduk di belakang kemudi, mengangguk dan langsung melajukan kendaraan beroda empat itu dengan kecepatan tinggi—menuju rumah sakit yang terletak di area Gangnam-gu.

Kurang lebih lima puluh menit, sedan mewah berwarna hitam itu telah sampai di basement rumah sakit. Hyun bergegas menuju lift khusus yang merupakan akses langsung menuju ruangannya di lantai enam.

Sebenarnya, Hyun bisa saja pulang ke apartemennya lalu meminta izin untuk tidak masuk hari ini. Akan tetapi, ada empat jadwal operasi yang harus ditanganinya dan jadwal operasi pertama adalah pagi ini, tepat pukul sepuluh.

Hyun kembali melirik arloji sembari langkah lebarnya terus berjalan menuju ruang operasi. Ketika Hyun membuka pintu, ternyata semua anggota tim-nya telah berada di sana dan sedang bersiap-siap.

“Pukul 10 lewat 10 menit,” bisik dokter Hiraki Daisuke sambil menunjuk arloji di tangannya.

“Pesawatku terjebak di awan cumulonimbus,” jawab Hyun asal.

“Oh … aku kira, kau disandera para bidadari, sampai tak ingat lagi kembali ke bumi.”

“Emm. Hampir saja, tapi aku menolaknya.” Hyun mengedipkan sebelah mata kepada Daisuke, rekan kerja Hyun yang berasal dari negeri sakura itu membalas Hyun dengan memutar kedua bola matanya.

Seorang perawat menghampiri Hyun. “Dokter Hyun, semua persiapan telah siap. Apakah kita sudah bisa memulai operasi, sekarang?”

Hyun mengangguk. Ia kemudian memberi isyarat agar semua anggota tim-nya mendekat dan menyuruh mereka membuat lingkaran kecil.

“Perhatian semuanya! Sebelum kita memulai operasi pada pagi ini, seperti biasa kita awali dengan berdoa, agar Sang Maha Kuasa memberi kemudahan bagi kita dalam menjalani tugas serta operasi berjalan lancar dan sukses. Silakan berdoa sesuai dengan keyakinan kalian masing-masing.”

***

Suasana sudah ramai, ketika Mina memasuki kafetaria rumah sakit. Terlihat semua meja telah penuh. Seperti biasa pada jam istirahat siang, kafetaria selalu dipenuhi oleh para karyawan, perawat dan juga beberapa dokter yang sedang bertugas.

Lihat selengkapnya