Blurb
Rei adalah pria yang belum menemukan apa cita-cita yang sesungguhnya. Selepas lulus kuliah, ia bekerja di sebuah perusahaan kontraktor. Semakin hari Rei semakin merasa tak cocok dengan pekerjaannya. Temannya, Excel, ternyata resign terlebih dahulu karena lebih memilih berjualan kripik untuk memperjuangkan mimpinya. Hal itu membuat Rei bertanya pada dirinya sendiri tentang sampai kapan ia bertahan di perusahaan itu. Saat itu pun, Rei akhirnya menemukan kata hatinya, ia suka menulis. Namun ia tak tahu apakah ia bisa hidup dari menulis. Ia masih meragu untuk resign.
Suatu ketika, Rei pun akhirnya memutuskan untuk resign. Setelah beberapa lama, tanpa ia sangka, ia bertemu lagi dengan Awania, teman kantornya. Dan saat itu, ketika Rei menatap Nia sekejap, ia pun menyadari ke mana hatinya memilih. Nia punya impian menjadi fotografer, namun ia tak mengerti mengapa papahnya selalu menentangnya. Selain itu, papahnya juga selalu berusaha menjodohkannya dengan Bayu, anak temannya yang kaya raya.
Suatu ketika, Rei dan Nia saling mengetahui apa harapan dan impian masing-masing. Nia mengetahui kalau Rei ingin sukses menjadi penulis, sementara Rei mengetahui kalau Nia sebenarnya ingin menjadi fotografer. Mereka berdua pun terpikir untuk mendirikan usaha penerbit majalah. Rei yang menulis, sedangkan Nia yang menjadi fotografer.
Impian dan hubungan mereka dihadang banyak rintangan. Seperti awan yang hampir tak mungkin bisa digapai. Mampukah Rei meraih impian bersama Awania? Di saat Nia telah dijodohkan oleh papahnya. Ataukah Rei menemukan pengganti Nia, untuk berjuang bersamanya meraih impian. Di sisi lain, apakah Nia bisa menentang perjodohan itu, atau ia terpaksa harus menerima perjodohan itu? Akankah Nia akhirnya menemukan alasan mengapa papahnya menentang impiannya menjadi fotografer? Yang ternyata berkaitan dengan masa lalu papah dan mamahnya yang Nia tidak tahu. Ataukah ia harus mengubur impiannya menjadi fotografer karena alasan yang sama sekali tak ia mengerti.