MENCAPAI PIAGAM

noviadewi
Chapter #1

UJIAN MENTAL

Pagi yang mendung, sesuai perasaan Novia yang selalu terselimuti kelabu oleh intimidasi seorang suami, tidak ada pilihan lain selain menelan semua seperti menelan pil kapsul tanpa air. Memaksakan masuk kedalam yang akhirnya nyangkut ditenggorokan, mengeluarkan tidak bisa, melanjutkanya menelan tidak bisa. Saat itu Novia tengah kelelahan akibat mengangkut pasir, dia harus belomba dengan laki-laki, Novia satu-satunya perempuan disana.

 Bersandar pada tiang beton, Novia menggerutu. "Hehhh … Rasanya aku mau pingsan, pekerjaan ini lebih berat dari memikul kelapa dikepalaku, mana panas lagi."

Nengah menendadak muncul, laki-laki bertubuh gempal. “Kau menegeluh, masih muda harusnya tenagaya masih besar, kamu pikir gampang cari uang !”

Novia menahan kesal. “Aku tahu, cari uang tidak gampang, tapi haruskah tenaga dipaksakan.“

Nengah jengkel. “Ngelawan saja kamu, dikasih tahu baik-baik, lihat yang lain semua kerja tidak ada yang ngeluh kayak kamu!“

Novia benar-benar kesal, seorang balita perempuan berpakain serba merah mendekat, seketika digendong, lalu ditidurkan kembali, dalam benaknya kekesalan bertumpuk-tumpuk.

Novia mengeluh alam hati. “Kata orang hidup istri kedua itu enak, ini malah enek, sudah sebulan ikut kerja tidak sepeser pun uang mau dia kasih, orang lain dikasih! Bahkan lebih malas dari aku, bisa dapat gaji, ini tidak adil!."

Memejakan mata dalam dalam pembaringan, mengeluh dalam batin. “Selama aku berkerja sedari aku kecil, ini yang buruk, sudah lelah kerja, tidak dapat gaji, diomelin, harus melayani, ini benar-benar penderitaan!“

Melihat sebelah anaknya sudah tidur, beberapa bulir keringat terlihat jelas didahinya, Novia menatap kasihan.

Batin Novia. “Kamu harus menjalani derita ini Tien, tidak ada pilihan lain selain bertahan, kamu harus dapat keabsahan disini, semoga hidup yang penuh derita ini tidak akan merusak karaktermu.“

Lalu beranjak dan duduk melihat yang lain tengah sibuk bekerja sebagai tukang bangunan, ada yang mengangkut semen dengan Arko, mengaduk semen dengan pasir , secara bertahap diisi air dan diaduk hingga samapai kekentalan tertentu. Debu akibat pasir dan semen membuat tenggorokan Novia gatal, sesekali batuk, kepala terasa berat Novia memaksakan diri bekerja.

Lihat selengkapnya