MENCAPAI PIAGAM

noviadewi
Chapter #10

SEBUAH PESAN

Karena saran itu Novia belajar sendiri, membuat novel sambil melupakan perasaan terhadap Diana Saputra, novel pertamanya sangat kacau, tiga bab pecobaannya kosa kata tidak nyambung dan tidak sesuai EYD.

“ Aaahhh, payah banget, ini tidak segampang ngomong “, keluh batin Novia.

Buku tulis itu dibakar dibelakang gubuk, ini diketahui oleh Ratih adiknya, lalu ledek.

“ Sudah capek-capek bikin dibakar, dasar aneh “, ucap Ratih.

Novia kesal tapi ditahan, “ Suka-suka aku ngapain kau repot, bantuin juga tidak, beliin buku sama pulpen juga tidak, murid SD, pelajari pelajaran SD, jagan ikut campur masalah anak SMP, lagian baru kelas tiga ke SMP masih jauh “, uceh Novia lembut.

“ Ih…., sok banget “, ucap Ratih kesal, kemudian pergi dari sana.

Ketika sore itu Novia iseng-iseng main kerumah adik kelasnya yang bernama Mega, setelah cukup lama basa basi, muncul Novik menatap Mega dan Novia serius.

Menatap Novia, “ Kak Novia apa sudah tahu kalau pak Wisnaya sudah tidak mengajar lagi disini, semua murid se-SD tahu, apa sudah dikasi tahu sama Ratih “, ucap Novik.

Novia terdiam menatap Novik.

Mega terbelalak sesaat, “ Oh ia…., samapai lupa, ini pasti sudah lambat, itu sudah dua bulan lebih, pak Wisanaya nitip pesan sama kakak “, ucap Mega.

Novia mengenyutkan alis, “ Pesan apa ? kenapa Ratih tidak bilang “, ucap Novia tidak percaya.

Lihat selengkapnya